REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Foto Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, yang memeluk seorang perempuan Muslim setelah serangan masjid di Christchurch begitu populer di seluruh dunia.
PM Ardern dipuji atas tanggapannya yang kuat dan empatik terhadap pembantaian yang mengejutkan dunia bulan lalu. Kini, foto itu akan diabadikan sebagai mural di sebuah gudang terkenal Australia, di pinggiran utara Melbourne.
Lebih dari 11 ribu (atau setara Rp 110 juta) terkumpul hanya dalam satu hari melalui penggalangan dana online untuk mural yang akan dilukis di Menara gudang Tinning Street setinggi 75 kaki, di wilayah Brunswick.
Foto yang sama dari PM Ardern juga sempat ditampilkan di gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, bulan lalu.
Penyelenggara mural Melbourne mengatakan foto itu telah menjadi "sumber toleransi, cinta dan kedamaian di masa-masa yang memecah belah ini".
"Pelukan penuh [Jacinda Ardern] untuk komunitas Islam, dan pada kenyataannya semua warga Selandia Baru, sebagai bagian dari kesatuan yang tak pernah bisa dipecah-belah oleh kebencian, itu begitu indah dan kuat untuk disaksikan," kata kelompok yang dipimpin oleh Breathe Architecture di halaman penggalangan dana online tersebut.
"Kami ingin pesan ini, momen ini, diingat. Kami ingin belajar darinya, kami ingin hal itu menopang kami, untuk memperkuat kami."
Penyelenggara mengatakan komunitas Brunswick adalah tempat dari banyak budaya dan agama yang "terluka" oleh teror Christchurch. Laman penggalangan dana online itu mengatakan pemilik gudang telah memberikan izin untuk melukis mural dan setuju untuk membayar listrik untuk meneranginya.
Seniman jalanan Loretta Lizzio, yang juga melukis mural besar di London dan Vancouver, diundang untuk melukis karya itu. Mural ini telah didukung oleh Pusat Islam Coburg. Pekerjaan mural ini diharapkan selesai pada akhir Mei.
Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.