Selasa 23 Apr 2019 21:32 WIB

ISIS Klaim Jadi Dalang Teror Bom di Sri Lanka

ISIS tak menyertakan bukti untuk memperkuat klaim mereka.

Rep: Kamran Dikarma / Red: Satria K Yudha
Kondisi Gereja St. Sebastian di Negombo, utara Kolombo, Sri Lanka yang hancur usai serangan bom saat misa Paskah, Ahad (21/4).
Foto: AP/Chamila Karunarathne
Kondisi Gereja St. Sebastian di Negombo, utara Kolombo, Sri Lanka yang hancur usai serangan bom saat misa Paskah, Ahad (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO – Kelompok radikal ISIS mengklaim menjadi dalang atas serangan bom yang menargetkan gereja dan hotel mewah di Sri Lanka pada Ahad (21/4). Klaim tersebut dibuat ISIS melalui media propaganda mereka, Amaq

Seperti dilaporkan The New York Times, Amaq pada hari ini merilis sebuah buletin yang menyatakan bahwa serangan di Sri Lanka dilakukan oleh anggotanya. Pernyataan tersebut disebarluaskan di aplikasi perpesanan instan, Telegram.

Dalam pernyataannya, ISIS menyebut bahwa serangan tersebut memang mengincar Sri Lanka yang menjadi bagian dari koalisi yang memerangi mereka. Namun dalam buletinnya, ISIS tak mengungkapkan apakah mereka memiliki hubungan langsung dengan para pelaku. ISIS juga tak menyertakan bukti untuk memperkuat klaim mereka. 

Klaim yang dirilis terkait serangan di Sri Lanka menunjukkan bahwa meskipun wilayah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah telah berhasil direbut, namun ISIS masih tetap menjadi ancaman keamanan.

Menteri Muda Bidang Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene sebelumnya mengatakan, pengeboman terhadap gereja dan hotel di negaranya merupakan aksi balasan dari peristiwa penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru. 

“Penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa ini sebagai pembalasan atas serangan masjid Selandia Baru,” ujar Wijewardene saat berbicara kepada parlemen Sri Lanka pada Selasa.

Otoritas Sri Lanka telah menangkap 40 tersangka yang diduga terlibat dalam pengeboman. Menurut sumber-sumber pemerintah, satu pelaku di antaranya adalah warga Suriah. “Dia ditangkap setelah interogasi terhadap tersangka lokal,” kata salah satu sumber di pemerintahan.

Jumlah korban yang meninggal akibat serangan bom di Sri Lanka terus meningkat. Saat ini jumlahnya dilaporkan mencapai 321 orang. Sementara lebih dari 500 lainnya masih dirawat. Sri Lanka menetapkan 23 April, yang jatuh pada Selasa, sebagai hari berkabung nasional. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement