Kamis 25 Apr 2019 09:41 WIB

Dewan Militer Sudan Temui Pengunjuk Rasa

Pengunjuk rasa dan dewan militer Sudan akan membentuk komite gabungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Warga Sudan berunjuk rasa di dekat gedung Kementerian Pertahanan di Khartoum, Sudan, Selasa (9/4). Mereka menuntut Presiden Omar al-Bashir mundur.
Foto: AP Photo
Warga Sudan berunjuk rasa di dekat gedung Kementerian Pertahanan di Khartoum, Sudan, Selasa (9/4). Mereka menuntut Presiden Omar al-Bashir mundur.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOM -- Dewan Militer Sudan yang berkuasa bertemu dengan pengunjuk rasa yang menggulingkan Presiden Omar al-Bashir. Setelah sebelumnya para pengunjuk rasa menunda berbicara dengan para jenderal selama satu pekan. 

Dalam pernyataanya yang dirilis sebelum pertemuan Dewan Militer mengatakan mereka akan membicarakan proposal dari kelompok koalisi yang berada di belakang pengunjuk rasa. Mereka akan membicarakan proses penyerahan kekuasaan ke pemerintahan sipil. 

Baca Juga

"Kami sepakat untuk membentuk komite gabungan, antara kami dan mereka, untuk mendiskusikan poin-poin suksesi dan memperkenalkan solusi gabungan Dewan Militer dan Aliansi Perubahan dan Kebebasan," kata juru bicara Dewan Militer Letnan Jendral Shamseldin Kibashi, seperti dilansir di Aljazirah, Kamis (25/4). 

Dewan Militer mengatakan tiga orang anggota mengundurkan diri. Pengunduran diri tersebut untuk memenuhi permintaan para pengunjuk rasa. 

Dalam pernyataan mereka, Dewan Militer mengatakan Letnan Jenderal Jalal al-Deen Al-Sheikh, Letnan Jenderal Polisi Al-Tayeb Babakr, dan Letnan Jenderal Omar Zain al-Abideen sudah mundur dari jabatan mereka. Para pengunjuk rasa sudah berulang kali meminta mereka keluar dari Dewan Militer. 

Para pengunjuk rasa menilai ketiga orang itu perwakilan dari rezim lama al-Bashir. Mereka harus diturunkan dari pemerintahan transisi untuk membentuk pemerintahan yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement