Jumat 26 Apr 2019 10:13 WIB

Putin: Kim Jong-Un Orang yang Menarik Diajak Bicara

Menurut Putin, Kim berbicara terus terang tentang semua masalah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) memperlihatkan sebilah pedang Rusia sebagai hadiah kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).
Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) memperlihatkan sebilah pedang Rusia sebagai hadiah kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sebagai sosok yang terbuka. Dia juga mengatakan mereka telah melakukan diskusi secara terperinci mengenai sanksi, AS dan denuklirisasi. Ia menekankan penting mengembalikan kekuatan hukum internasional di Semenanjung Korea.

"Chairman Kim Jong-un orang yang cukup terbuka, ia berbicara terus terang tentang semua masalah dalam agenda ini, termasuk hubungan bilateral, sanksi, PBB, hubungan Korut dengan AS. Dan tentu saja tentang topik yang paling penting, denuklirisasi Semenanjung Korea. Saya dapat memastikan dia orang yang menarik untuk diajak bicara, dengan banyak hal yang bermakna untuk dikatakan," kata Putin kepada wartawan, dilansir Sputnik News, Jumat (26/4).

Baca Juga

Kim pun menuturkan, ia dan Putin baru saja melakukan pertukaran pandangan yang sangat substantif tentang masalah-masalah kepentingan bersama dan mendesak. "Saya ingin berterima kasih atas waktu yang saya habiskan dengan senang hati. Saya harap negosiasi kita akan berlanjut dengan cara yang bermanfaat dan konstruktif," ujar Kim.

Selain pertama kali mengunjungi Rusia sejak berkuasa pada 2011, Kim juga pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar negeri sejak terpilih kembali sebagai ketua Komisi Urusan Negara pada awal April lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Kim menyinggung KTT antara Korut dan Amerika Serikat pada akhir Februari lalu di Hanoi, Vietnam. Kepada Putin, Kim mengatakan AS telah mengambil sikap sepihak dan beritikad buruk selama KTT di Hanoi. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Putin dan Kim di Vladivostok, Rusia, Kamis (25/4) waktu setempat, menghasilkan kesepakatan memperkuat kemitraan strategis untuk menjaga perdamaian regional dan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement