Sabtu 27 Apr 2019 16:48 WIB

AS Diminta Sanksi Saudi karena Eksekusi Mati 37 Warganya

Sanksi Saudi eksekusi mati 37 warganya dinilai atas dasar identitas keagamaan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera Arab Saudi.
Foto: Eurosport
Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) diminta menjatuhkan hukuman kepada Arab Saudi karena telah mengeksekusi mati 37 warganya yang dituduh terlibat dalam aktivitas terorisme.

Komisi AS Bidang Kebebasan Beragama Internasional menilai eksekusi mati yang dilakukan Saudi terhadap 37 warganya sangat mengejutkan. Terlebih kebanyakan dari mereka yang dieksekusi adalah penganut aliran Syiah. Ia mendesak Departemen Luar Negeri AS mengakhiri keringanan terhadap Riyadh.

Baca Juga

“Eksekusi minoritas Muslim Syiah oleh Pemerintah Saudi atas dasar identitas keagamaan dan aktivisme damai tidak hanya mengejutkan, tapi juga secara langsung bertentangan dengan narasi resmi pemerintah tentang bekerja menuju modernisasi yang lebih besar serta meningkatkan kondisi kebebasan beragama,” kata ketua komisi tersebut Tenzin Dorjee, dilaporkan laman Aljazirah, Jumat (27/4).

Dorjee meminta Departemen Luar Negeri AS berhenti memberikan izin gratis kepada Pemerintah Saudi. Sebab selama bertahun-tahun banyak warga, bahkan pekerja asing, di negara tersebut yang dieksekusi hanya karena menggunakan hak fundamentalnya untuk memeluk atau meyakini agama tertentu.

Anggota Kongres AS Rashida Tlaib dan Ilhan Omar juga telah melayangkan kecaman terhadap Saudi setelah mengeksekusi 37 warganya yang dituduh terlibat terorisme. Mereka mendesak Pemerintah AS menangguhkan penjualan peralatan militer kepada Riyadh.

Tlaib, yang merupakan anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika pertama di negara tersebut, secara khusus melayangkan kritiknya kepada Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). “Sudah tahun ini, dia telah membunuh 100 orang. Setidaknya tiga hari para remaja ditangkap dan disiksi dalam pengakuan palsu. Dia membunuh mereka karena menghadiri aksi protes! Pikirkan tentang hal itu,” kata Tlaib melalui akun Twitter pribadinya.

Sementara Omar menyebut eksekusi mati 37 warga Saudi sebagai peristiwa mengerikan. “Kita harus berhenti menjual senjata kepada Saudi dan berhenti mendukung kebrutalan ini,” kata Omar.

Ke-37 warga Saudi yang dieksekusi adalah pria. Menurut Badan Pers Saudi, mereka dieksekusi karena mengadopsi pemikiran teroris dan ekstremis. Mereka juga dituding memiliki niatan untuk membentuk sel-sel teroris dengan tujuan merusak serta mengganggu stabilitas keamanan.

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International menyebut dari 37 warga yang dieksekusi, 32 orang di antaranya berasal dari minoritas Syiah. Amnesty mengklaim bahwa mereka telah menjadi sasaran peradilan palsu. Mereka disiksa untuk dipaksa memberi keterangan sesuai dengan tuduhan yang dilayangkan otoritas Saudi.

Di antara mereka yang dieksekusi, salah satunya diketahui bernama Abdulkareem Al Hawaj. Remaja berusia 16 tahun itu ditangkap karena dituduh terlibat dalam gerakan protes antipemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement