Ahad 28 Apr 2019 22:16 WIB

Rusia Terbuka dengan Perjanjian Kendali Senjata

Trump dilaporkan mendorong AS buat perjanjian senjata baru dengan Rusia dan Cina.

Salah satu sudut kompleks Kremlin Moskow, Rusia
Foto: Republika/Dwi Murdaningsih
Salah satu sudut kompleks Kremlin Moskow, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pembantu Kremlin Yuri Ushakov, mengatakan Rusia terbuka bagi kemungkinan pembuatan perjanjian senjata yang baru, tetapi sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai hal itu.

Dengan mengutip sejumlah pejabat pemerintah, harian The Washington Post melaporkan Trump telah memerintahkan pemerintahannya untuk menyiapkan dorongan bagi pembuatan perjanjian senjata baru dengan Rusia dan China karena alasan peningkatan biaya dari perlombaan senjata nuklir abad ke-21.

Baca Juga

Ushakov, dalam keterangannya kepada TV negara Rusia yang disiarkan pada Ahad, mengatakan Moskow siap mengadakan pembicaraan mengenai perihal tersebut.

"Pertama, apa yang sudah ada (melalui perjanjian kendali senjata) perlu dihormati," kata Ushakov. "Kami juga siap untuk membicarakan perjanjian-perjanjian yang baru, tetapi diperlukan perundingan yang serius dan sayangnya belum ada pihak yang memulai."

Kata-kata Ushakov lebih menunjukkan optimisme daripada apa yang disampaikan seorang juru bicara Kremlin yang pada Sabtu menepis proposal Trump mengenai perlucutan senjata nuklir "tak serius."

Hubungan antara Moskow dan Washington terganggu dan kedua negara telah menyatakan mereka meninggalkan Perjanjian Senjata Nuklir (INF) jangkauan menengah, menimbulkan ketakutan akan perlombaan senjata yang lebih besar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement