Senin 29 Apr 2019 11:18 WIB

Palestina tak Terima Berlanjutnya Status Quo

Palestina juga akan mempertimbangkan kembali hubungan dengan Israel.

Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza di Trocadero Plaza, Paris.
Foto: AP
Unjuk rasa mengutuk Israel atas insiden Gaza di Trocadero Plaza, Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pemimpin Palestina takkan menerima berlanjutnya status quo. Palestina juga akan mempertimbangkan kembali hubungan politik, hukum, ekonomi, dan keamanan dengan Israel.

Selama pertemuan dengan Utusan Khusus Norwegia untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, Shtayyeh membahas agenda konferensi donor. Konferensi tersebut dijadwalkan diselenggarakan di Brussels pada akhir Mei.

Baca Juga

Shtayyeh, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, Senin pagi (29/4), menekankan perlunya aliansi internasional guna menghadapi rencana AS yang disebut 'Kesepakatan Abad' ini. Aliansi tersebut juga dimaksudkan memperlihatkan posisi politik yang jelas guna menegaskan 'tak ada pilihan selain penyelesaian dua-negara dan berdirinya negara Palestina, dengan perbatasan 1967 dan al-Quds (Yerusalem) Timur sebagai ibu kotanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement