Selasa 30 Apr 2019 20:07 WIB

Video Pemimpin ISIS Dibuat Terencana

Pemimpin ISIS Baghdadi kembali muncul dalam video.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pemimpin ISIS  Abu Bakr al-Baghdadi.
Foto: Reuters
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali tampil dalam sebuah video, setelah lima tahun lamanya menghilang pada Senin (29/4) kemarin. Sekilas, rekaman yang menunjukkan dirinya berbicara itu mungkin tampak biasa, seperti hanya diproduksi secara rumahan atau dapat dikatakan non-komersial. 

Meski demikian, jika diperhatikan lebih seksama, setiap video yang memunculkan dirinya seperti dibuat dengan hati-hati. Dalam video Baghdadi yang untuk kedua kalinya dirilis tersebut, setiap bagian dalam rekaman nampaknya sudah diatur secara seksama. 

Baca Juga

“Tak ada keraguan bahwa mereka (ISIS) nampaknya akan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan setiap bagian dalam video, seperti lokasi rekaman di sebuah ruangan, posisi orang-orang, yang melengkapi narasi keseluruhan video,” ujar Charlie Winter,  peneliti dari Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik dilansir The Independent, Selasa (30/4).

Lalu, apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Baghdadi dalam video tersebut? Secara mendalam, rekaman tak sekadar menunjukkan bahwa ia masih hidup dan dapat berbicang dengan santai dengan para pengikutnya. Namun, lebih dari itu ia memperlihatkan kesinambungan, seperti bagaimana rencana pertempuran selanjutnya serta dokumen strategi dari penasihat-penasihatnya. 

“Pesan utama atas hal lain adalah bahwa Baghdadi tetap mengendalikan ISIS. Video ini untuk menunjukkan bahwa ia seseorang yang relevan, yang memiliki akses langsung ke urusan sehari-hari kelompok itu, dan tidak tinggal di sebuah ‘gua’ bersembunyi dari musuh-musuhnya,” kata Winter. 

Isi pidato Baghdadi juga memiliki pesan yang signfikan yaitu kekalahan ISIS mungkin terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. Namun, sepanjang waktu itu kelompok militan tersebut telah melakukan semacam persiapan untuk re-branding. 

ISIS telah kehilangan banyak wilayah kekuasaan di Irak dan Suriah. Pada bulan lalu, daerah terakhir yang dikuasi kelompok itu berhasil diduduki Pasukan Demokratik Suriah, yang berisikan milisi Kurdi dan Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Saat masa kejayaannya, ISIS memiliki operasi media yang licik dan berfokus untuk menggambarkan kekhalifahan sebagai semacam surga bagi Muslim di seluruh dunia. Namun, belakangan, pesan dari kelompok itu difokuskan untuk memperlihatkan ISIS sebagai  organisasi global, serta memiliki persaudaraan yang membentang melampaui batas.

ISIS mengatakan mendapat pujian dari ‘saudara-sudara’ mereka di Libya, Burkina Faso, dan Mali, yang merupakan pengakuan atas 92 operasi di delapan negara sebagai pembalasan atas Baghouz. Ada pesan yang lebih halus disampaikan dalam video Baghdadi yaitu anggukan tradisi jihadis. 

Para analis mengatakan Baghdadi dalam video terlihat menempatkan senjata serta pakaian yang memiliki kemiripan mencolok dengan hasil karya Abu Musab al-Zarqawi, pendiri organisasi militan, yang akhirnya menjadi ISIS. Bagi orang-orang kebanyakan, seluruh detail tersebut mungkin tak akan terlihat. 

Namun, detail itu penting bagi mereka yang ditargetkan menjadi penonton. Tentunya, reaksi awal terhadap video itu menjadi sesuatu yang diharapkan. 

“Selama bertahun-tahun saya memantau pendukung ISIS, saya belum pernah melihat mereka seperti ini dalam waktu yang lama. Ini adalah momen yang sangat menyenangkan bagi mereka untuk melihat ‘khalifah’ mereka,” kata Winter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement