REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Media Israel Haaretz melaporkan para pemimpin kelompok perlawanan Palestina di Gaza menyampaikan peringatan pada Israel. Dalam peringatan ini, mereka mengatakan pertempuran dengan militer Israel bakal dimulai lagi dalam beberapa pekan ke depan jika Israel tidak melonggarkan blokadenya di Gaza.
Dalam ketegangan yang terjadi di Gaza sebelum ini, Israel sempat menjanjikan melonggarkan blokade signifikan bagi warga Gaza. "Kami tahu orang-orang skeptis, karena bantuan dijanjikan untuk terakhir kalinya juga, dan itu tidak terjadi. Kami berharap segalanya akan berbeda kali ini," kata anggota Hamas dilansir di Haaretz, Selasa (7/5).
Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obadiah mengatakan taktik baru berhasil mengalahkan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel dengan menembakkan puluhan roket sekaligus di setiap serangan. Menurutnya, kecepatan dan kekuatan roket yang diluncurkan menyebabkan kerusakan parah dan mempermalukan militer Israel.
Talal Abu Zarifa dari Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, yang juga merupakan anggota komite yang mengorganisasi protes di Gaza di sepanjang perbatasan Israel mengatakan gencatan senjata mengharuskan kedua belah pihak menjaga perdamaian. Namun, dia mengakui, itu amat tergantung pada implementasi kesepakatan kedua belah pihak. Kesepakatan ini soal akses nelayan Gaza ke Mediterania, komitmen Israel untuk tidak merugikan para nelayan dan implementasi perjanjian tentang pengalihan dana dari Qatar ke Jalur Gaza.