Selasa 07 May 2019 12:34 WIB

Menlu Retno Bertemu Watap Mesir untuk PBB Bahas Situasi Gaza

Menlu Retno bertukar pikiran tentang upaya mencegah ketegangan di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Republika Indonesia, Retno Marsudi saat sesi wawancara bersama Republika di kantor kemenlu , Jakarta, Jumat (29/6).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Luar Negeri Republika Indonesia, Retno Marsudi saat sesi wawancara bersama Republika di kantor kemenlu , Jakarta, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Wakil Tetap (Watap) Mesir untuk PBB Duta Besar Mohamed Edrees dan membahas situasi keamanan di Jalur Gaza terkait aksi saling serang antara militer Israel dan pejuang Palestina. Pertemuan antara Menlu RI dan Watap Mesir untuk PBB itu berlangsung di Markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Senin sore (6/5) waktu setempat.

"Kami mencoba melakukan komunikasi, kan biasa kalau ada isu atau suatu masalah terjadi dan tadi kami bicara soal situasi di Gaza," ujar Menlu Retno.

Baca Juga

Dalam pertemuan itu, Menlu RI dan Watap Mesir saling bertukar pikiran mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza. "Dan saat ini kita (Indonesia dan Mesir) duduk di DK PBB, kita melakukan compare notes tentang peran apa yang bisa diambil untuk berkontribusi agar situasi di Gaza tidak memburuk. Untungnya sudah ada gencatan senjata," ucap Menlu Retno.

"Bicara masalah situasi di Gaza, sebagai negara tetangga dekat, Mesir punya peran berkontribusi dalam rekonsiliasi antara HAMAS dan Fatah," lanjutnya.

Selain itu, Menlu Retno menyatakan Wakil Tetap RI untuk PBB Duta Besar Dian Triansyah Djani juga telah berkomunikasi dengan Duta Besar Palestina untuk PBB guna mencari tahu situasi terkini di Gaza. Selanjutnya, Retno juga akan menjalin komunikasi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membahas soal situasi di Gaza.

"Ini bentuk proaktif Indonesia dalam menjalin komunikasi sehingga bisa berkontribusi bagi upaya perdamaian," ucapnya.

Militer Israel dan pejuang Palestina sepakat melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Keputusan itu disepakati kedua pihak setelah sempat terlibat adu serangan udara yang mengakibatkan hilangnya 25 nyawa. Menurut Reuters pada Senin (6/5), saling serang antara kedua pihak mulai mereda pada tengah malam waktu setempat. Gencatan senjata pun dikabarkan dimulai sejak Senin pagi, setelah Mesir menengahi konflik kedua pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement