REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya terbuka terhadap pihak yang ingin menjalin kerja sama dalam rangka memerangi terorisme. Hal itu dia sampaikan saat berpidato dalam acara Parade Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow, Kamis (9/5).
“Rusia terbuka untuk kerja sama dengan semua orang yang siap untuk secara praktis melawan terorisme, neo-Nazisme, dan ekstremisme,” kata Putin, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Selain itu, dia mengatakan bahwa Rusia akan terus mengembangkan potensi pertahanannya. “Kita akan terus melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan kemampuan pertahanan tinggi Angkatan Bersenjata kami, potensi pertahanan senjata paling canggih, dan lebih memperkuat prestise dinas milter, tentara, dan perwira serta pembela Tanah Air,” ujar Putin.
Upacara yang dihelat di Lapangan Merah itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Perang Patriotik Rusia. Perang itu berlangsung pada 1941, yakni ketika Uni Soviet harus bertempur melawan Nazi Jerman.
Oleh sebab itu, dalam pidatonya Putin menyanjung para prajurit atau pahlawan yang gugur saat melawan Nazi. “Kita bangga dengan persatuan kita dan senang bahwa anak-anak serta cucu-cucu bersama dengan kita dan bahwa kita dapat menyampaikan kepada mereka kenangan sakral tentang tindak heroik ayah dan kakek kita. Dan kita yakin prestasi, kemenangan mereka hidup selamanya,” katanya.
Berkaca dari pengalaman Perang Dunia, Putin menilai penolakan kolektif terhadap pihak-pihak yang mengusung kebijakan destruktif sangat penting. “Kami mendesak semua negara untuk menyadari tanggung jawab bersama kita untuk menciptakan sistem keamanan yang efektif dan setara untuk semua,” ujarnya.