REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL—Seekor beruang hitam Asia langka telah terlihat di Zona Demiliterisasi Korea (DMZ Korea). Beruang tersebut terekam dalam video di zona bagian timur yang membagi Korea Utara (Korut) dan Selatan (Korsel).
Seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (9/5), beruang hitam Asia ini digambarkan terancam punah oleh World Wildlife Fund. Seorang pejabat kementerian mengatakan beruang yang terlihat berusia sekitar delapan hingga sembilan bulan dengan berat sekitar 25 hingga 35 kilogram.
Beruang ini dipercayai sebagai keturunan beruang hitam Asia yang menghuni wilayah DMZ untuk waktu yang cukup lama. Kamera yang digunakan untuk merekam video dipasang oleh Institut Teknologi Nasional Korea Selatan.
DMZ telah menjadi surga bagi tanaman dan margasatwa. Pemerintah Korea Selatan memperkirakan ada lebih dari 100 spesies yang terancam punah menghuni daerah itu.
DMZ adalah sebidang tanah sepanjang 250 kilometer (km) dan lebar 4 km yang membentang melintasi Semenanjung Korea. Saat ini daerah tersebut dibentengi dengan kawat berduri, deretan kamera pengintai, dan pagar listrik.
Sekitar 6,5 juta pengunjung datang ke DMZ setiap tahun untuk mengintip melalui pagar di Korea Utara. Namun, berkat pertemuan dua negara Korea baru-baru ini, jalur hiking sedang dibangun di DMZ dekat kota perbatasan Cheorwon dan Paju.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan, ada lebih dari 5.097 spesies hewan dan tumbuhan di zona tersebut. beberapa burung langka dapat ditemukan di DMZ, salah satunya burung spoonbill berwajah hitam. Hewan lain seperti Amur Goral, Cinereous Vulture, dan Eurasian Lynx telah terlihat di dfaerah tersebut.