REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom bunuh diri terjadi di sebuah pasar di Sadr, wilayah bagian timur Ibu Kota Baghdad, Irak, Kamis (9/5) malam. Sebanyak delapan orang dilaporkan tewas dan 12 lainnya terluka dalam kejadian ini.
Pelaku meledakkan bom yang dipasang dengan rompi di pasar yang terkenal di lingkungan Sadr, yaitu pasar Jamila. Ledakan menghancurkan beberapa toko di sekitar pasar Jamila.
Banyak orang yang berada di lokasi saat kejadian berlangsung. Hal itu karena ledakan terjadi tepat setelah waktu berbuka puasa di hari keempat bulan suci Ramadhan.
Pasukan keamanan Irak menutup lokasi kejadian sementara waktu. Orang-orang yang terluka telah dievakuasi dan mendapat perawatan di rumah sakit terdekat saat ini.
Belum ada kelompok yang mengaku berada di balik serangan bom terbaru ini. Sebelumnya, situasi keamanan di Irak telah membaik sejak akhir 2017, di mana pasukan keamanan negara itu melakukan upaya pembersihan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) secara menyeluruh.
Pasukan keamanan dan unit paramiliter Hashd Shaabi yang didukung oleh koalisi internasional dalam sebuah pernyataan mengatakan telah merebut seluruh wilayah yang pernah dikuasai oleh kelompok militan yang juga disebut sebagai Daesh itu. Selain itu, menurut laporan komandan senior militer Irak, tidak ada serangan yang dilakukan oleh ISIS selama lebih dari satu tahun. Kehidupan di banyak wilayah di negara itu kemudian mulai kembali berjalan normal, secara khusus di Ibu Kota Baghdad.
Meski demikian, sejumlah anggota ISIS yang tersisa dilaporkan berpencar ke sejumlah wilayah di Irak, termasuk perkotaan. Selain itu, mereka juga beroperasi di wilayah padang pasir dan area berbukit, serta melakukan serangan secara gerilya terhadap pasukan keamanan Irak dan warga sipil negara itu.