REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak menganggap peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara baru-baru ini merupakan pelanggaran kepercayaan atas perlucutan senjata nuklir. Trump malah menyebut tes rudal Korut sebagai hal yang sangat standar.
"Misil itu jarak dekat dan saya tidak menganggap itu pelanggaran kepercayaan sama sekali. Dan, Anda tahu, pada titik tertentu saya mungkin menganggap ini pelanggaran. Tetapi pada titik ini, tidak, " kata Trump, Jumat (10/5).
Korut menembakkan dua rudal jarak pendek pada Kamis (9/5), yang merupakan tes kedua dalam waktu kurang dari seminggu. Trump mengatakan ia mungkin pada akhirnya akan kehilangan kepercayaan dalam hubungan persahabatannya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, yang sebelumnya ia gambarkan merupakan hubungan yang sangat kuat.
"Maksud saya adalah mungkin bahwa pada titik tertentu saya akan melakukannya (kehilangan kepercayaan), tetapi saat ini tidak sama sekali," kata Trump.
Pada Kamis, Trump mengisyarakatkan terbuka untuk lebih banyak pembicaraan dengan Korut.
"Hubungan berlanjut. Saya tahu mereka ingin bernegosiasi, mereka berbicara tentang negosiasi. Tapi saya pikir mereka tidak siap untuk bernegosiasi, " katanya kepada wartawan.
Pentagon mengatakan peluncuran beberapa rudal balistik Korut lebih dari 300 km dan mendarat di lautan.