Sabtu 11 May 2019 12:11 WIB

Hadapi Iran, AS Tingkatkan Kekuatan Militer di Timur Tengah

Iran menegaskan tak akan bernegosiasi dengan AS.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal perang Amerika (ilustrasi)
Foto: VOA
Kapal perang Amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) kembali meningkatkan persenjataannya di Timur Tengah untuk menghadapi ancaman Iran, Jumat (10/5). Mereka mengumumkan pergerakan baterai rudal Patriot, dan USS Arlington.

"Adalah penting bahwa Iran memahami bahwa serangan terhadap orang Amerika atau kepentingannya akan disambut dengan tanggapan yang sesuai," kata Penjabat Menteri Pertahanan AS Pat Shanahan seperti dilansir dari laman Voice of America, Sabtu (11/5).

Baca Juga

Peningkatan persenjataan dilakukan sehari setelah kapal USS Abraham Lincoln, dan empat pesawat pengebom B-52 tiba di Timur Tengah. Ini merupakan tanggapan atas Iran yang mungkin merencanakan serangan terhadap AS.

"Kami berada di Timur Tengah untuk mengalahkan terorisme, melawan, dan membangun keamanan. Tetapi kami akan melindungi diri kami sendiri," ucap Shanahan.

Pejabat senior militer di Pentagon menyatakan, ancaman Iran yakni di darat dan di laut.  USS Arlington akan menggantikan USS Fort McHenry untuk memberikan perintah tambahan, dan kemampuan kontrol di wilayah tersebut. Ini yang akan mempercepat kemampuan untuk merespons ancaman apa pun.

Pejabat Pentagon tidak mau berkomentar di mana baterai rudal Patriot sedang dikirim. Sistem pertahanan udara segala cuaca digunakan untuk melawan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat terbang.

"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran, tetapi kami bersikap dan siap untuk membela pasukan dan kepentingan AS di kawasan itu," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat.

Sementara itu, kantor berita Tasnim di Iran mengutip seorang komandan tinggi Pengawal Revolusi Iran yang mengatakan Teheran tidak akan bernegosiasi dengan AS. Pernyataan tersebut menyusul undangan tidak langsung Presiden AS, Donald Trump kepada para pemimpin Iran untuk meneleponnya.

Trump menyerukan negosiasi dengan Iran beberapa kali pada Kamis. "Apa yang ingin saya lihat dengan Iran, saya ingin melihat mereka menghubungi saya," kata Trump pada wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement