REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Arab Saudi menyampaikan dukungannya buat Uni Emirat Arab (UEA) setelah serangan yang ditujukan kepada dua tanker milik Saudi dan dua kapal lain di lepas pantai UEA, Senin (13/5). Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan serangan tersebut merupakan ancaman berbahaya bagi keselamatan navigasi dan memberikan pengaruh negatif terhadap keamanan kawasan dan internasional.
Saudi mengungkapkan dua tanker minyak miliknya ikut menjadi sasaran serangan sabotase di lepas pantai UEA. Saudi mengecam peristiwa tersebut sebagai upaya mengacaukan keamanan pasokan minyak mentah dunia.
UEA mengungkapkan empat kapal komersial pada Ahad lalu disabotase di dekat pelabuhan Fujairah di UEA. Tempat tersebut merupakan salah satu pusat bungker terbesar di dunia yang berada di luar Selat Hormuz sekaligus koridor utama bagi pasar minyak global.
Empat kapal komersial menjadi sasaran sabotase di dekat perairan teritorial UEA. Kementerian Luar Negeri UEA menyatakan, tidak ada korban dalam sabotase tersebut.
Insiden tersebut terjadi di Fujairah, salah satu pusat pelayaran kapal minyak terbesar di dunia yang terletak tepat di luar Selat Hormuz. Selat tersebut menjadi rute penting bagi pelayaran minyak dan gas global. Selain itu, Selat Hormuz merupakan selat yang memisahkan negara-negara Teluk dan Iran.