Kamis 09 May 2019 07:37 WIB

Transkrip Komunikasi Pesawat Rusia yang Terbakar Bocor

Pilot pesawat Rusia tidak menunjukkan situasi kritis.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat Sukhoi SSJ100 milik maskapai Aeroflot milik Rusia terbakar usai melakukan pendaratan darurat di Bandara Sheremetyev, Moskow, Rusia, Ahad (5/5).
Foto: Moscow News Agency photo via AP
Pesawat Sukhoi SSJ100 milik maskapai Aeroflot milik Rusia terbakar usai melakukan pendaratan darurat di Bandara Sheremetyev, Moskow, Rusia, Ahad (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Transkrip komunikasi antara pengontrol lalu lintas udara dan pilot pesawat Rusia yang melakukan pendaratan mematikan di bandara Moskow muncul di media Rusia.

Transkrip menunjukkan pilot Denis Yevdokimov menyatakan keadaan darurat dan meminta untuk kembali. Akan tetapi pilot tidak menunjukkan situasi di atas pesawat yang kritis.

Baca Juga

Ini menambah gambaran bencana yang menewaskan 41 orang pada Ahad (5/5). Para penyelidik dilaporkan semakin fokus pada kesalahan pilot sebagai penyebab utama kecelakaan itu.

Otoritas penerbangan Rusia mengonfirmasi, Rabu (8/5), transkrip yang diterbitkan oleh saluran Rusia REN-TV, merupakan percakapan yang asli.

Aeroflot Sukhoi Superjet 100 lepas landas dengan 78 penumpang ke kota utara Murmansk. Lalu kurang dari 30 menit kemudian mengalami kesulitan saat mengudara.

Dalam transkrip tersebut, pilot mengeluarkan panggilan darurat ke pengendali di Bandara Sheremetyevo. Ia memberi tahu mereka pesawat itu disambar petir, dan kehilangan komunikasi radio.

"Pan pan, pan pan, pan pan. Meminta kembali. 1492, kehilangan kontak radio dan pesawat terbakar dalam kilat," kata pilot kepada pengendali, menggunakan sinyal darurat, dilansir di ABC News, Kamis (9/5).

Meskipun menggunakan kata "terbakar", namun tampaknya pesawat itu belum terbakar. Komunikasi pilot lainnya tidak menunjukkan ia atau pengendali percaya pesawat itu dalam bahaya yang akan segera terjadi.

Sinyal "pan-pan" digunakan dalam menunjukkan situasi yang mendesak di atas pesawat, namun tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap nyawa atau pesawat.

Saat ditanya oleh pengendali lalu lintas udara apa darurat itu, pilot mengatakan ia kehilangan radio dan kontrol penerbangan otomatis pesawat. Tetapi ditanya apakah pesawat akan membutuhkan bantuan saat mendarat, pilot mengatakan kepada pengontrol tidak dan sepertinya mengatakan ia akan bisa mendarat seperti biasa.

Pengendali: "Apakah akan diperlukan bantuan?"

Pilot: "Tidak, untuk sekarang semuanya baik-baik saja. Normal. Aeroflot 1492."

Pengendali: "Hanya masalah dengan komunikasi (radio), saya mengerti Anda kan?"

Pilot: "Komunikasi dan hilangnya kontrol otomatis pesawat."

Pengendali: "Dimengerti."

Keduanya tetap berhubungan, dengan pengontrol memberikan arah. Pilot mengatakan, ia akan melakukan pendaratan menggunakan Instrument Landing System (ILS) pesawat, bukan pendaratan visual. Sayangnya, pesawat tidak mendarat dengan mulus dan menabrak tanah terlalu keras.

Tabrakan itu menekuk roda pendaratan dan menyebabkan badan pesawat memantul dari landasan sebelum membantingnya lagi, menghancurkan tangki bahan bakar, dan memicu api. Penyelidik Rusia secara terbuka mengatakan mereka mempertimbangkan berbagai teori kecelakaan, termasuk kesalahan oleh pilot dan tim darat, cuaca buruk atau kerusakan teknis.

Pada Selasa, surat kabar Kommersant melaporkan dengan mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan. Para penyelidik percaya kesalahan pertama pilot adalah memasuki cuaca buruk.

Setelah itu, para penyelidik dilaporkan menduga pilot dengan tergesa-gesa berusaha mendarat. Akibatnya, pesawat menabrak landasan dengan tangki bahan bakar masih penuh dan bobot yang berat sehingga menyebabkan pesawat memantul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement