Rabu 15 May 2019 23:29 WIB

Prancis Sebut Sabotase Pipa Minyak Saudi Ancam Kawasan

Prancis mengutuk keras serangan oknum Houthi atas pipa minyak Saudi.

Bendera Prancis
Bendera Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS— Prancis mengatakan serangan pesawat nirawak terhadap saluran pipa minyak Arab Saudi yang diklaim kelompok Houthi merupakan tindakan yang tak dapat diterima dan mengancam keamanan kawasan.

Pihaknya juga memperingatkan semua pihak untuk menghindari eskalasi yang dapat merusak pembicaraan damai Yaman.

Baca Juga

"Prancis mengutuk keras serangan "drone" terhadap pipa saluran minyak Arab Saudi yang diakui oleh kelompok Houthi. Serangan ini, yang mengacaukan keamanan Arab Saudi sekaligus stabilitas kawasan, merupakan tindakan yang tak dapat diterima," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes von der Muhll, dalam satu pernyataan, pada Rabu (15/5).

"Prancis meminta semua pihak agar menahan diri dari bentuk eskalasi apapun yang berpotensi membahayakan proses politik untuk mengakhiri konflik Yaman," kata dia.

Sebelumnya Menteri Energi, Industri dan Sumberdaya Mineral Arab Saudi, Khalid A al-Falih menyatakan bahwa dua stasiun pemompaan minyak yang berada di jalur pipa Timur-Barat telah diserang pesawat tanpa awak bersenjata (armed drone) pada 14 Mei 2019 antara pukul 06.00-06.30 pagi.

Serangan itu menyebabkan kebakaran dan kerusakan kecil pada Stasiun Pemompaan Nomor 8. Jalur pipa itu mengirimkan minyak Saudi dari Provinsi Sebelah Timur ke Pelabuhan Yanbu.

Aramco telah mengambil langkah penanganan dan menghentikan operasi jalur pipa itu untuk sementara waktu.

Menteri al-Falih menegaskan bahwa Kerajaan mengecam serangan itu. Dia menekankan bahwa aksi terorisme dan sabotasedi Teluk Arab tidak saja menyasar Kerajaan Arab Saudi tapi juga keamanan suplai minyak dunia dan ekonomi global. Menteri menegaskan bahwa serangan itu tidak mempengaruhi produksi minyak Saudi.

 

 

   

 

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement