Jumat 17 May 2019 03:27 WIB

Cina akan Balas Keputusan AS Larang Penggunaan Huawei

Huawei menyangkal tuduhan AS dapat menimbulkan ancaman keamanan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Huawei
Foto: EPA
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengancam akan membalas sanksi AS terkait pembatasan penggunaan teknologi asing bagi perusahaan telekomunikasi AS. Cina menganggap pembatasan tersebut merupakan upaya untuk membatasi perdagangan internasional oleh raksasa teknologi Cina, Huawei.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, mengatakan pihaknya menentang negara-negara yang menjatuhkan sanksi sepihak terhadap perusahaan-perusahaan Cina dan mereka juga akan segera mengambil tindakan.

Baca Juga

Perusahaaan teknologi Huawei pun menyangkal produknya menimbulkan ancaman keamanan. Cina menuding Presiden AS Donald Trump terlibat dalam sabotase industri dengan menggunakan keamanan negara sebagai alasan untuk menekan bisnis asing.

"Kami mendesak AS untuk menghentikan praktik ini dan sebagai gantinya menciptakan kondisi yang lebih baik untuk kerja sama bisnis," kata Lu seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (17/5).

Meski begitu, Lu Kang tidak memberi rincian lebih lanjut terkait bagaimana rencana Cina membalas kebijakan Trump. Konfrontasi atas Huawei terjadi di tengah perang dagang yang lebih luas antara AS dan Cina. Kedua belah pihak memberlakukan tarif agresif pada impor.

Sebelumnya, Presiden Trump pada Rabu (15/5) kemarin menandatangani perintah eksekutif yang melarang perusahaan telekomunikasi Amerika memasang teknologi buatan luar negeri yang menimbulkan ancaman keamanan nasional. Perintah tersebut tidak mencantumkan nama negara atau perusahaan.

Meski begitu, perintah itu disebut menyasar Cina dan raksasa telekomunikasi Huawei, yang berulang kali teknologinya dituding akan digunakan oleh AS. Hal itu memungkinkan Cina menjadi pintu belakang ke dalam jaringan telekomunikasi AS dan Eropa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement