REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan telah mendukung dilakukannya pembicaraan dan diplomasi untuk meredakan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS). Namun, hal itu menurutnya tidak dapat dilakukan untuk saat ini.
“Situasi saat ini tidak sesuai untuk dilakukannya pembicaraan dan pilihan kami hanyalah melakukan perlawanan,” ujar Rouhani melalui kantor berita IRNA, Senin (20/5) malam.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Iran akan terancam dengan ‘kekuatan yang besar’ jika mencoba melakukan sesuatu terhadap kepentingan negaranya di Timur Tengah. Ia juga menambahkan selama ini Teheran sangat bermusuhan dengan Washington.
Meski demikian, Trump juga mengatakan ia siap melakukan pembicaraan dengan Iran, saat negara Timur Tengah itu juga demikian. Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara AS dan Iran meningkat, dengan dikerahkannya kelompok kapal perang dan satuan pengebom AS ke Timur Tengah.
Saat itu, AS mengatakan adanya ancaman dari Iran. Dalam sebuah keterangan sumber intelijen yang dikutip The New York Times, Iran disebut telah mengerahkan kapal militer yang dipersenjatai peluncur rudal di Teluk Arab. Hal ini meningkatkan kekhawatiran mengenai kemungkinan konflik yang berujung perang di Timur Tengah.