REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Artis yang terkenal dengan lagu-lagu religinya, Opick Tomboati, menyatakan keprihatinan atas apa yang terjadi dengan rakyat Gaza, Palestina, selama Ramadhan ini. Hal ini diungkapkan Opick di sela acara Konser Amal Kemanusiaan “Gaza Kembali Berduka”, di Tangerang, Banten, Ahad (19/5) lewat keterangan tertulis kepada Republika.
“Mari bantu rakyat Palestina. Kondisi mereka tentu sangat memprihatinkan akibat serangan dan blokade Israel kepada mereka selama ini,” ujar Opick, “Kondisi mereka sangat berbeda dengan kita di Indonesia yang bisa merasakan kebebasan dan makan dengan enak.”
Opick menyatakan hal tersebut berdasarkan pengalaman dan pengamatannya sendiri setelah berkunjung langsung ke sejumlah titik pengungsian Palestina di beberapa wilayah bersama lembaga kemanusiaan Sahabat Palestina Memanggil (SPM) dalam dua tahun terakhir.
“Bersama SPM, kita telah menyalurkan sejumlah bantuan yang mereka butuhkan selama ini seperti, makanan, air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Jumlahnya tentu masih jauh dari kebutuhan mereka. Untuk itu mari kita galang bantuan untuk mereka,” terang Opick.
Sebelumnya, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah artis nasional seperti Opick, Hedi Yunus, Melly Goeslaw, Dick Doang, Sabyan Gambus, dan lain-lain telah terlibat aktif melakukan konser penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina ke berbagai daerah di Indonesia bersama SPM.
Orasi syekh dari Palestina di sela acara Konser Amal Kemanusiaan “Gaza Kembali Berduka”, di Tangerang, Banten, Ahad (19/5).
Cara ini dilakukan SPM untuk lebih banyak menggalang bantuan kemanusiaan dan memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia tentang masalah Palestina, yang sampai saat ini menderita akibat penjajahan Israel.
Lembaga kemanusiaan Sahabat Palestina Memanggil (SPM) mengecam keras serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, pada awal Ramadan tahun ini. Hal ini diungkapkan Presiden SPM Amrozi M Rais, pada acara yang sama.
Yang lebih memprihatinkan, jelas Amrozi, serangan tersebut, menargetkan rakyat sipil Palestina, dan lembaga-lembaga sosial yang selama ini membantu penderitaan warga Palestina akibat agresi dan blokade Israel di Jalur Gaza.
“Zionis Israel, seperti biasa, tidak mengindahkan hukum internasional dan melanggar HAM serta prinsip keadilan dan kemanusiaan. Ini bukan pertama kalinya Israel menargetkan lembaga-lembaga sosial yang selalu membantu warga Palestina yang menderita akibat perilaku jahat Israel,” terangnya.