Rabu 22 May 2019 14:58 WIB

Cara Donald Trump Menonton Sumo Buat Warga Jepang Kesal

Donald Trump tidak mau duduk bersila di atas bantal saat menonton Sumo.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pesumo Jepang. Ilustrasi.
Foto: AP Photos
Pesumo Jepang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempersembahkan penghargaan yang dibuat khusus untuk pemenang Turnamen Grand Sumo Musim Panas di Ibu Kota Tokyo, Jepang, pada 26 Mei mendatang. Hal itu tentunya diharapkan untuk disambut hangat oleh komunitas olahraga asal Negeri Matahari Terbit tersebut. 

Namun, meski mungkin mendapat sambutan hangat, sebagian orang nampaknya kecewa dengan keputusan Trump yang memilih untuk duduk di kursi saat pertandingan sumo berlangsung. Ia enggan duduk bersila di atas bantal, seperti tradisi masyarakat Jepang yang menonton olahraga tersebut. 

Baca Juga

Sejumlah orang kesal dengan perlakuan istimewa yang diberikan kepada Trump. Pria berusia 72 tahun itu diperkirakan untuk menyaksikan tiga pertandingan terakhir dalam pertandingan sumo yang diadakan di Ryogoku Kokugikan bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 28 Mei.

Istri presiden kedua negara, Melania Trump dan Akie Abe juga diharapkan untuk menghadiri pertandingan itu. Menurut Asosiasi Sumo Jepang (JA), Trump akan memberikan piala penghargaan untuk pesumo yang memenangkan kompetisi, disamping dengan penghargaan lainnya. 

“Saya selalu menemukan bahwa (sumo) itu menarik,” ujar Trump dalam sebuah konferensi pers pada April lalu. 

Beberapa orang yang kesal dengan keputusan Trump untuk duduk di kursi di antaranya adalah Masaru Tomamoto. Pria berusia 73 tahun itu mengatakan dia bersimpati dengan kehadiran seorang presiden AS namun sebagaimana budaya, akan sangat baik jika Trump mengikutinya. 

“Saya juga ingin duduk di kursi saat menyaksikan gulat sumo. Jika Trump menonton olahraga tradisional Jepang, saya pikir akan jauh lebih baik bagi dia untuk duduk bersila dengan bantal di lantai,” ujar Tomamoto.

Kemudian Izumi Chiba dari Sapporo, wilayah utara Jepang mengatakan seharusnya seseorang mengikuti kebiasaan lokal. Termasuk dalam pertandingan sumo adalah orang-orang yang naik ke atas arena atau dohyo harus menggunakan sandal. 

“Ketika Anda berada di Roma, lakukan seperti yang dilakukan orang Romawi,” jelas Chiba.

Sementara itu, beberapa anggota komunitas sumo Jepang telah menyambut kunjungan Trump dengan baik. Mereka menilai hal akan memberi perhatian lebih besar dari dunia terhadap olahraga tersebut. 

“Sumo adalah budaya tradisional Jepang. Ini bukan hanya tentang menang dan kalah, jadi sangat baik jika ada presiden yang terlibat dan akan mempersembahkan trofi,” ujar Kazuo Saito, pelatih sumo di Nippon Sports Science University.

Menurut Saito, kehadiran seorang presiden AS tak akan mempengaruhi peserta pertandingan sumo, dalam hal kinerja mereka. Para peserta diyakini akan bertanding dengan kompetitif dan berusaha menjadi yang terbaik. 

Hampir seperdelapan dari 11 ribu kursi telah disediakan untuk Trump, Abe, dan tim keamanan mereka. Menurut laporan, peserta biasa harus melalui pemeriksaan keamanan. 

Trump bukanlah pejabat asing pertama yang memberi trofi kepada pemenang turnamen sumo. Sebelumnya, ada mantan presiden Prancis Jacques Chirac, yang dikenal sebagai penggemar berat sumo, membuat penghargaan Presiden Republik Prancis Cup. 

Chirac mempersembahkan piala itu kepada pegulat yang menang pertama kali pada 2000. Hadiah itu diberikan setiap tahun setelahnya, hingga ia tidak lagi menjadi presiden Prancis pada 2007.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement