REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebanyak ribuan perempuan dan anak-anak yang berada di wilayah barat laut Nigeria dilaporkan melarikan diri setelah konflik yang terjadi pada Jumat (24/5). Menurut laporan, bentrokan terjadi antara petani dan gembala di daerah tersebut.
Badan Darurat Nigeria mengatakan saat ini perempuan dan anak-anak dari wilayah itu telah berlindung di berbagai lokasi di sekitarnya, termasuk negara tetangga. Mereka berada di tempat penampungan sementara hingga situasi terkendali.
Kepala Operasi Sokoto Badan Nasional Emergency Management (NEMA) Nigeria, Kofoworola Soleye, mengatakan konflik di wilayah negara bagian Sokoto dan Zamfara memuncak pada pekan ini. Setidaknya lebih dari 15 ribu perempuan dan anak-anak melarikan diri.
“Kami telah mengunjungi para pengungsi dan menyaksikan kondisi mereka. Bentrokan yang terjadi membuat perempuan dan anak-anak kehilangan suami atau ayah mereka,” ujar Soleye dilansir Anadolu Agency, Jumat (24/5).
Soleye mengatakan saat ini para pengungsi sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Konflik yang terjadi di wilayah barat laut Nigeria sejak 2018 dilaporkan telah menyebabkan kematian hingga ribuan orang. Demikian dengan migrasi massal para warga sipil dari wilayah tersebut.
Pemerintah Nigeria mengatakan telah meningkatkan keamanan di barat laut negara itu secara keseluruhan. Konflik yang rentan terjadi di wilayah tersebut saat ini dipicu oleh warga Fulani, yang rata-rata bekerja sebagai penggembala mengklaim petani telah mencoba mencuri hewan-hewan milik mereka dan melakukan serangan.