Selasa 28 May 2019 17:21 WIB

Malaysia Kirim 3.000 Ton Sampah ke Negara Asal

Malaysia telah mengidentifikasi sedikitnya 14 negara yang kirimkan sampah.

Sampah kiriman negara maju.
Foto: Republika
Sampah kiriman negara maju.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Energi, Teknologi, Ilmu Pengetahuan, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin mengatakan akan mengirimkan sekitar 3.000 ton sampah plastik kembali ke negara-negara asalnya. Keputusan itu merupakan langkah terbaru yang diambil Malaysia untuk menolak sampah dari negara-negara kaya.

Yeo Bee Yin mengatakan, 60 kontainer sampah yang diimpor secara ilegal akan dikirimkan kembali ke negara asalnya.

"Kontainer-kontainer itu dibawa masuk ke sini dengan keterangan palsu serta pelanggaran-pelanggaran lain yang sudah jelas melanggar aturan hukum lingkungan kita," kata Yeo kepada para wartawan seusai meninjau pengapalan di Port Klang, di pinggiran Kuala Lumpur.

Malaysia telah mengidentifikasi sedikitnya 14 negara tempat sampah-sampah tak diinginkan itu berasal, antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Kanada, Australia, dan Inggris.

Yeo mengatakan, kebanyakan warga negara-negara maju tidak sadar bahwa sampah yang mereka hasilkan, yang mereka pikir sedang didaur ulang, sebenarnya sebagian besar dibawa ke Malaysia. Di negara Asia Tenggara tersebut, sampah diproses dengan menggunakan cara-cara yang tidak membahayakan lingkungan.

Yeo mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan pendaur ulang sampah yang berada di Inggris telah mengekspor sekitar 50 ribu ton sampah plastik ke Malaysia dalam dua tahun belakangan ini. Ia mengatakan, Malaysia akan meminta pemerintah negara-negara asing untuk menyelidiki perusahaan-perusahaan seperti itu.

"Kami meminta negara-negara maju untuk mengkaji kembali pengaturan sampah plastik dan untuk berhenti mengapalkan sampah ke negara-negara berkembang," katanya.

"Kalau kalian mengirimkan sampah ke Malaysia, kami tanpa ampun akan mengapalkannya kembali."

Malaysia sudah mengirimkan balik lima kontainer sampah plastik tercemar ke Spanyol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement