Rabu 29 May 2019 09:37 WIB

Xi Jinping: Cina tidak Berniat Perkuat Pengaruh di Pasifik

Cina menawarkan bantuan kepada negara-negara berkembang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, Cina, Selasa (28/5).
Foto: Florence Lo/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai dan Presiden Cina Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing, Cina, Selasa (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping mengatakan ia tidak ingin memperluas pengaruh di negara-negara kepulauan Pasifik. Hal ini Xi katakan saat menemui kunjungan perdana menteri Vanuatu.

Negara-negara Barat khawatir Cina memperkuat pengaruh mereka di kawasan itu. Negeri Tirai Bambu itu menawarkan bantuan kepada negara-negara berkembang, termasuk di Pasifik.

Baca Juga

Banyak negara-negara itu melihat pinjaman Cina menjadi cara terbaik membangun perekonomian mereka. Sementara yang mengkritik mengatakan pinjaman Cina dapat membuat negara-negara tersebut masuk dalam jeratan utang, sesuatu yang dibantah dengan tegas oleh Cina.

Amerika Serikat (AS) dan Australia sudah memperhatikan berkembangnya pengaruh Cina di Pasifik. Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan mengunjungi Kepulauan Solomon pada pekan depan.

Xi menemui Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai di Aula Besar Rakyat. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina di pertemuan tersebut Xi mengatakan Cina menjunjung tinggi prinsip-prinsip ketulusan, hasil nyata, dan niat baik untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara kepuluan Pasifik.

"Kami tidak memiliki kepentingan pribadi di negara-negara kepulauan, dan tidak mengincar apa yang disebut lingkup pengaruh (sphere of influence)," kata Xi seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Cina, Rabu (29/5).

Ia mengatakan Cina akan tetap menjadi rekan yang bisa diandalkan. "Negara baik kecil atau besar, kuat atau lemah, kaya atau miskin, anggota masyarakat internasional yang setara," ujar Xi.

Xi juga mengatakan Cina menentang chauvinisme berkekuatan besar tanpa menjelaskan maksudnya. Xi mengatakan Beijing ingin memperdalam kerja sama di bidang agrikultur dan teknologi dengan Vanuatu dan akan terus mendorong perusahaan-perusahaan Cina untuk berinvestasi di sana.

Vanuatu dan Cina membantah laporan tentang keinginan Beijing mendirikan pangkalan militer di kepulauan tersebut. Wilayah Pasifik juga menjadi area kompetisi antara Cina dengan Taiwan.

Taiwan masih memiliki hubungan diplomatik resmi dengan beberapa negara di Kepulauan Pasifik. Cina memandang Taiwan salah satu dari provinsi mereka yang tidak memiliki hak untuk mempunyai hubungan diplomatik.

Pada pekan lalu salah satu pejabat pemerintah AS mengatakan hubungan diplomatik negara-negara di Kepulauan Pasifik dengan Taiwan harus dipertahankan. Cina semakin berusaha untuk mengurangi kontak luar negeri Taiwan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement