Kamis 30 May 2019 07:46 WIB

Skandal Korupsi 1MDB Malaysia Terkait Skandal Seks Industri K-pop

Jho Low hingga saat ini masih diburu.

Red:
abc news
abc news

Seorang pengusaha yang berada di pusaran kasus korupsi terbesar Malaysia juga terlibat dalam skandal profil tinggi lainnya, di tengah dugaan kejahatan terkait seks yang telah menyeret industri musik pop Korea atau K-pop.

Poin utama:

• Pendiri YG Entertainment menyangkal tuduhan bahwa ia merekrut pekerja seks untuk investor Asia Tenggara

• Skandal seks yang meluas ini telah mengganggu industri K-Pop sejak awal tahun ini

• Jho Low masih dalam pelarian dari pihak berwenang di Malaysia, Singapura dan AS karena mencuri uang dari proyek 1MDB

 

Pada hari Senin (27/5/2019), media Korea Selatan melaporkan bahwa pendiri label K-pop 'YG Entertainment', Yang Hyuk-suk, telah menyajikan layanan seks untuk tamu asing termasuk pemodal Malaysia, Low Taek Jho, yang biasa disebut Jho Low.

Program Straight milik Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) menyatakan bahwa Yang telah mempekerjakan pekerja seks untuk dua investor Asia Tenggara pada Juli 2014 di klub malam NB-nya di Seoul.

Dari laporan investigasi MBC, salah satu dari mereka adalah warga negara Thailand dan yang lainnya adalah Low.

 

YG Entertainment, yang telah menghadapi tuduhan yang meningkat atas pelanggaran seksual oleh pemilik dan para bintang pop-nya sejak awal tahun ini, menyebut klaim itu "tak berdasar".

Perwakilan untuk Low mengakui hubungannya dengan tokoh-tokoh industri K-pop terkemuka dalam sebuah pernyataan tetapi membantah keterlibatan dalam pelanggaran seksual.

"Ia tak pernah terlibat dalam, atau mengetahui, perilaku apapun yang dituduhkan dalam laporan program Straight MBC," kata juru bicara Low melalui pengacaranya yang berbasis di AS.

"Low adalah teman Psy, dan melaluinya ia bertemu Yang Hyun-suk," tambah mereka, merujuk pada bintang di balik hit viral Gangnam Style di tahun 2012.

Psy terikat kontrak dengan YG Entertainment sejak tahun 2010 hingga ketika ia meninggalkan label itu pada Mei 2018.

 

Industri sarat skandal

K-pop adalah bisnis yang sangat populer dan besar di seluruh Asia, termasuk di Malaysia, kampung halaman Low.

Rincian tentang dugaan pelanggaran seksual oleh sosok laki-laki populer dalam industri itu - termasuk kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur - telah mengejutkan para penggemar di seluruh dunia.

Kembali di bulan Februari, saham YG Entertainment turun lebih dari 20 persen setelah bintang mereka Lee Seung-hyun, yang dikenal sebagai Seungri, dilaporkan telah menawarkan pekerja seks untuk klien dan menyelewengkan dana dari klub malamnya yang berada di Seoul, Burning Sun.

Awal bulan ini, Lee kembali ditangkap oleh polisi Korea atas tuduhan pengadaan pekerja seks untuk dirinya sendiri. Ia juga diduga membagi foto seorang perempuan telanjang yang telah diambil tanpa persetujuannya.

 

Skandal-skandal ini muncul pada saat yang sama ketika supergrup K-pop termasuk BTS dan Blackpink mendapatkan tempat di pasar musik AS yang terkenal sulit.

"Opini publik yang tidak menguntungkan bisa berakibat fatal bagi karier K-pop dan YG Entertainment tampaknya telah berjuang dari berita baru-baru ini setelah sahamnya merosot menyusul tuduhan terbaru ini," kata Jeff Benjamin, kolumnis K-pop untuk Billboard, kepada ABC.

"Saya tak merasa pandangan umum tentang K-pop di Korea dipengaruhi oleh tindakan beberapa artis dan pengusaha karena mereka melihat industri musik terdiri dari begitu banyak aspek, orang, perusahaan dan artis yang berbeda," katanya. .

"Sangat disayangkan bahwa semua artis dan perusahaan K-pop agak terlibat dalam hal ini."

Jho Low dalam pelarian

 

Low, hingga saat ini, masih diburu.

Ia saat ini dicari oleh aparat Malaysia, Singapura dan AS karena diduga mendalangi skema untuk membantu mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyalahgunakan 4,5 miliar dolar Australia (atau setara Rp 65 triliun) dari total 1MDB, harta Malaysia.

Negara ini telah lebih agresif melakukan penyelidikan terhadap kasus ini sejak terpilihnya Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada Mei 2018. Low didakwa secara absensia Desember lalu atas lima dakwaan di bawah undang-undang anti pencucian uang dan terorisme Malaysia.

Sebagian besar uang yang dicuri oleh Low diduga dihabiskan untuk pesta, perjudian dan alkohol serta hadiah mewah untuk selebriti seperti model Australia, Miranda Kerr.

Ia juga diduga telah membeli kapal pesiar mewah Equanamity senilai 250 juta dolar AS (atau setara Rp 3,6 triliun)) dengan dana yang digelapkan. Kapal itu kemudian disita dan dijual oleh otoritas Malaysia.

Tahun lalu, Miranda Kerr mengembalikan perhiasan bernilai jutaan dolar yang ia terima dari Low, sementara aktor Leonardo DiCaprio mengembalikan patung Oscar yang pernah dimiliki oleh Marlon Brando.

 

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement