Kamis 30 May 2019 14:01 WIB

Saudi Ingin Kerahkan Kekuatan Hadapi Sabotase Kapal

Sabotase kapal tanker dan serangan pipa minyak Saudi memanaskan Timur Tengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kapal penjaga pantai Uni Emirat Arab (UEA) melewati kapal tanker minyak di perairan Fujairah, UEA, Senin (13/5).
Foto: AP Photo/Jon Gambrell
Kapal penjaga pantai Uni Emirat Arab (UEA) melewati kapal tanker minyak di perairan Fujairah, UEA, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Aksi sabotase kapal tanker di perairan Uni Emirate Arab (UEA) dan serangan terhadap pipa minyak milik Arab Saudi harus disikapi secara tegas. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Saudi Ibrahim al-Assaf menjelang perhelatan KTT OKI ke-14 di Jeddah, Rabu (29/5). 

"Mereka semua harus disikapi dengan kekuatan dan ketegasan," ujar al-Assaf. 

Baca Juga

Menurut dia, segenap anggota OKI perlu terlibat dalam mengatasi serangan-serangan demikian. "Kami menekankan perlunya mengerahkan lebih banyak upaya untuk memerangi kegiatan subversif kelompok ekstremis dan teroris," katanya. 

Pada 12 Mei lalu, empat kapal tanker, dua di antaranya milik Saudi dan UEA, menjadi sasaran sabotase. Peristiwa itu seketika memicu ketegangan di kawasan Teluk. Sebab ia terjadi saat Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal induk dan pesawat bomber untuk menekan Iran. 

Setelah sabotase, fasilitas pipa minyak Saudi menjadi sasaran serangan pesawat nirawak. Milisi Houthi yang berbasis di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. 

Saudi sendiri telah menuding Iran sebagai dalang di balik aksi sabotase dan serangan terhadap fasilitas minyaknya. Teheran membantah tegas tuduhan itu. 

Saat ini situasi di Teluk masih memanas. Hal itu diperparah dengan retorika dan ancaman yang saling dilayangkan antara AS serta Iran. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement