Jumat 31 May 2019 16:18 WIB

Narendra Modi Ambil Sumpah Jabatan Untuk Periode Kedua

Partai Modi berhasil menjadi mayoritas dalam dua pemilu berturut-turut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolanda
Narendra Modi, menandatangani berkas usai mengucapkan sumpah jabatan untuk kedua kalinya sebagai perdana menteri di New Delhi, Kamis (30/5).
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Narendra Modi, menandatangani berkas usai mengucapkan sumpah jabatan untuk kedua kalinya sebagai perdana menteri di New Delhi, Kamis (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Narendra Modi mengambil sumpah jabatan untuk periode kedua sebagai Perdana Menteri India. Sumpah jabatan ini dilakukan satu pekan setelah Partai Bharatiya Janata (BJP) menang dalam pemilihan umum tahun ini. 

Dilansir Aljazirah, Jumat (31/5), sebanyak 8.000 tamu undangan menghadiri sumpah jabatan yang dilakukan di Istana Kepresidenan itu. Beberapa pemimpin negara tetanggan seperti Bangladesh, Myanmar dan Thailand turut menyaksikan Modi bersumpah untuk menjalani konstitusi India. 

Baca Juga

Partai Modi berhasil menjadi mayoritas dalam dua pemilu berturut-turut. Suatu pencapaian partai yang terakhir kali diraih pada tahun 1970-an. Ini membuatnya menjadi pemimpin terkuat di India dalam beberapa dekade terakhir. 

Kampanye Modi kerap dikritik karena dianggap memecah belah. Partainya sering menggunakan perbedaan agama di India. Tapi kini ia berjanji akan memperkuat inklusivitas di India. 

"Membangun India yang kuat dan inklusif," cuit Modi di Twitter.    

Tiga hari kemudian dalam pidatonya Modi mengatakan masyarakat minoritas India 'hidup dalam ketakutan' dan BJP harus memenangkan kepercayaan mereka. Namun setelah seorang Muslim diserang di Gurugram, Modi dikritik anggota partainya sendiri. 

Gautam Gambhir, mantan atlet kriket yang menjadi anggota parlemen melalui BJP mengkritik insiden Gurugram. Gurugram adalah salah satu peristiwa kekerasan rasial di India. 

Bagi banyak anggota BJP kemenangan Modi berlanjutnya konsolidasi projek India sebagai negara eksklusif Hindu. "Ini mimpi yang menjadi kenyataan, itulah mengapa kami sangat senang," kata juru bicara BJP Shankar Kapoor.

Kapoor menelusuri jejak geneologi partainya yang bermula dari partai supremasi Hindu Jana Sangh pada tahun 1950-an. Lalu diubah menjadi Partai Bharatiya Janata pada tahun 1980.

"Pada akhirnya kami partai yang sama," kata Kapoor. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement