REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menjelang Idul Fitri, kemacetan dan kepadatan mewarnai Istanbul. Sebagian besar warga Turki berbondong-bondong untuk mudik ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri dan menghabiskan liburan selama sembilan hari, yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Dilaporkan Hurriyet Daily News, Pemerintah telah mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas selama arus mudik terjadi. Selama periode arus mudik, kontrol lalu lintas di Turki akan diperketat. Selain itu, Pemerintah juga mengerahkan 184.825 petugas lalu lintas, dan drone untuk memantau arus mudik.
Kepala Federasi Hoteliers Turki, Osman Ayik mengatakan, diperkirakan lima juta warga Turki akan melakukan arus mudik dan menghabiskan waktu liburan bersama keluarga mereka. Sementara, sekitar 300 ribu hingga 400 ribu warga Turki akan pergi ke kota-kota pesisir atau situs tamasya.
Pemerintah Turki telah memperingatakan kepada seluruh warganya agar berhati-hati dalam berkendara selama arus mudik, dan mematuhi peraturan lalu lintas. Imbauan tersebut juga disampaikan dalam khutbah Jumat pada 31 Mei lalu di seluruh masjid di Turki. Khutbah yang disusun oleh Departemen Urusan Agama Turki menyatakan agar warga Turki bersabar dan berhati-hati selama melakukan perjalanan ke kampung halaman maupun tempat lainnya.
"Banyak dari kita akan merayakan Idul Fitri. Kepadatan lalu lintas di jalan saat arus mudik dan arus balik membutuhkan perhatian lebih dari biasanya. Karena kecelakaan lalu lintas yang terjadi dapat mengubah momen kegembiraan Idul Fitri menjadi kesedihan," tulis Departemen Urusan Agama dalam khutbah serentak tersebut.