REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte menetapkan 5 Juni 2019 sebagai hari libur Idul Fitri. Tanggal tersebut ditetapkan hari libur, meski warga Filipina sebagian besar beragama Katolik.
Duterte menyatakan bahwa pemerintah memberikan hak yang sama kepada seluruh warga negaranya. "Seluruh warga negara Filipina memiliki kesempatan untuk bersama-sama dengan saudara-saudari Muslim dalam kedamaian dan keharmonisan perayaan Idul Fitri," ujar Duterte dilansir Arab News, Selasa (4/6).
Duterte mengatakan, keputusan libur tersebut bertujuan untuk membawa signifikansi keagamaan dan budaya Idul Fitri dalam kesadaran nasional.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), Saidamen Pangarungan mengumumkan bahwa sumbangan kurma dari Arab Saudi telah tiba. Dia mengatakan, NCMF akan melakukan rapat untuk menentukan metode distribusi kurma tersebut.
Sebanyak 1.250 kotak kurma akan dibagikan ke daerah dan provinsi di Filipina. Kurma itu merupakan hadiah dari Pemerintah Saudi kepada pemerintah dan rakyat Filipina. Seremonial penyerahan paket kurma tersebut digelar pada Senin (3/5) lalu di Kedutaan Besar Saudi, di Makati City.
Duta Besar Saudi untuk Filipina Abdullah Al-Bussairy, menyerahkan kurma tersebut kepada perwakilan NCMF dan Departemen Luar Negeri. Perwakilan dari Kementerian Keuangan Saudi dan Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan King Salman (KSRelief) ikut menyaksikan penyerahan tersebut.
Tahun lalu, Arab Saudi menyumbangkan kurma dengan jumlah yang sama kepada Pemerintah Filipina dan Palang Merah sebagai gerakan kemanusiaan kepada rakyat Filipina. Para pejabat Saudi mengatakan, kurma tersebut merupakan penegasan dari kedalaman hubungan bilateral kedua negara.