REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Xi Jinping mengatakan, Cina akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu Venezuela yang kini mengalami krisis ekonomi dan politik. Xi mengatakan kepada kantor berita TASS dan surat kabar Rossiyskaya Gazeta bahwa Cina menentang campur tangan asing, sanksi sepihak, dan ancaman penggunaan kekuatan kepada Venezuela.
"Cina bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk memainkan peran positif dan konstruktif dalam masalah Venezuela," kata Xi, Rabu (5/6).
"Cina juga membantu Venezuela agar kembali ke jalur pembangunan normal segera mungkin," ujar Xi menambahkan.
Pada Januari lalu, pemimpin oposisi Juan Guaido meminta konstitusi Venezuela untuk memangku jabatan sementara. Dia mengatakan pemilihan kembali Presiden Nicolas Maduro tidak sah. Sebagian besar negara Barat sejak itu mendukung Guaido sebagai kepala negara. Tetapi Maduro tetap mempertahankan dukungan dari Cina dan Rusia.
Kementerian Komunikasi Venezuela menyatakan sebuah pesawat kargo Cina tiba di ibu kota Venezuela, Caracas, Senin (13/5). Dilansir di CNN Rabu (15/5), pesawat itu membawa bantuan dengan sekitar dua juta unit peralatan medis, termasuk obat-obatan dan perlengkapan medis bedah.
Persediaan akan didistribusikan oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Krisis ekonomi Venezuela telah menyebabkan penderitaan massal bagi warganya. Ini ditandai dengan kekurangan makanan dan obat-obatan serta pemadaman listrik yang meluas.
Pada Maret, saluran TV pemerintah Cina CGTN melaporkan sebuah pesawat bermuatan 65 ton pasokan medis mendarat di Caracas. Ini menandai pengiriman pertama pasokan bantuan ke Venezuela dari Cina.
Maduro mempertahankan dukungan dari Cina yang telah berulang kali menentang tindakan apa pun yang menyebabkan ketegangan atau kerusuhan di Venezuela. Selama beberapa dekade terakhir, Cina telah meminjamkan lebih dari 50 miliar dolar AS kepada Venezuela melalui perjanjian pinjaman minyak.