Ahad 22 Dec 2019 10:46 WIB

D-Day Pendaratan di Normandia 75 Tahun Lalu, Penghayatan yang Berbeda-Beda

Pertama kalinya sejak 15 tahun, seorang pemimpin Jerman menghadiri peringatan D-Day.

Rep: deutsche-welle/ Red:
D-Day Pendaratan di Normandia 75 Tahun Lalu, Penghayatan yang Berbeda-Beda
D-Day Pendaratan di Normandia 75 Tahun Lalu, Penghayatan yang Berbeda-Beda

Untuk pertama kalinya 15 tahun lalu, seorang pemimpin Jerman menghadiri peringatan D-Day, pendaratan di Normandia. Kanselir Jerman Gerhard Schröder ketika itu diundang pihak sekutu memperingati 60 tahun peristiwa besar itu.

D-Day mengawali kekalahan rezim Nazi di bawah pimpinan Hitler, yang ketika itu menguasai Eropa. Jajaran pimpinan Jerman menandatangani kapitulasi 8 Mei 1945, setelah pimpinannya Adolf Hitler melakukan bunuh diri di markas persembunyiannya di Berlin.

Di Jerman sendiri, hari kapitulasi itu sekarang disebut-sebut sebagai "hari pembebasan", sebagaimana disampaikan Presiden Jerman Richard von Weizsäcker tahun 1985 ketika memperingati ulang tahun ke 40 berakhirnya Perang Dunia II. Dia menyebutkan, bahwa 8 Mei 1945 adalah "hari pembebasan" – juga bagi Jerman. Maksudnya, Jerman akhirnya bebas dari cengkeraman seorang diktator Adolf Hitler, yang telah memerintah dengan kekejaman luar biasa.

Operasi pendaratan di Normandia oleh pihak militer sekutu diberi nama sandi "Operasi Overlord". Operasi ini terutama dimotori oleh militer Amerika Serikat dan Inggris, sekalipun ada juga pasukan Kanada, Prancis, Polandia dan Selandia Baru yang terlibat dalam invasi untuk merebut Normandia.

Bagi pasukan sekutu, D-Day tentu saja bertujuan akhir untuk menaklukkan Jerman. Komando tertinggi pasukan sekutu ketika itu ada di tangan Jendral Dwight D. Eisenhower, yang kemudian pernah menjadi Presiden AS. Penyerbuan dilakukan dengan mengerahkan kekuatan laut dan udara milik AS dan Inggris. Secara keseluruhan, sekitar 4.400 tentara sekutu tewas dalam penyerbuan ke Normandia pada 6 Juni 1944.

'Jour J' – Hari Pembebasan untuk Prancis

Di Prancis, para veteran D-Day, yang dalam bahasa Prancis disebut "Jour-J", harus menunggu cukup lama sampai jasa-jasa mereka diakui. 177 pasukan Prancis yang terlibat dalam Operasi Overlord baru mendapat penghormatan resmi tahun 1984 di bawah Presiden Francois Mitterrand. Mereka mendapat tugu peringatan sendiri di Ouistreham.

Ketika invasi ke Normandia dirancang, situasi di Prancis sedang kacau. Jendral Charles de Gaulle yang menentang kehadiran pasukan Jerman di negaranya melarikan diri ke London dan membentuk pemerintahan eksil. Sedangkan di Prancis sendiri terbentuk pemerintahan Republik Vichy yang menandatangani kesepakatan gencatan senjara dengan Nazi. Kebanyakan negara ketika itu mengakui rezim Vichy.

Menurut para ahli sejarah, pimpinan Inggris Winston Churchill dan President AS Franklin D. Roosevelt sebenarnya skeptis pada de Gaulle dan tidak merasa perlu memberitahu soal rencana penyerbuan itu. Mereka juga khawatir rencana itu bisa bocor ke pihak Jerman. Tapi Winston Churchill akhirnya memutuskan untuk menginformasikan rencana itu kepada de Gaulle hanya beberapa hari sebelum serangan berlangsung. De Gaulle disebut-sebut kecewa dengan sikap Inggris dan AS itu.

Pada perayaan 20 tahun D-Day bulan Mei 1964, Charles de Gaulle sebagai Presiden Prancis menolak hadir dan menyatakan hanya akan menghadiri peringatan bulan Agustus 1964 untuk pasukan Prancis. Tentara Prancis memang baru terlibat operasi pendaratan di Normandia pada bulan Agustus 1944.

Namun bagi kebanyakan warga Prancis, pendaratan pasukan sekutu di Normandia adalah awal pembebasan mereka dari rezim Nazi. Banyak yang tahun 1964 kecewa atas sikap Charles De Gaulle, yang dianggap bereaksi sebagai orang yang sakit hati.

Jerman lebih sering memperingati 8 Mei 1945

Di Jerman, peristiwa D-Day tidak banyak dibahas di sekolah-sekolah. Padanan yang sesuai untuk "D-Day", atau "Jour J", dalam bahasa Jerman adalah "Tag X". Tetapi di Jerman hari peringatan itu tetap disebut sebagai D-Day.

Kebanyakan generasi muda Jerman, jika ditanya tentang D-Day, mungkin harus membacanya lebih dulu di Wikipedia. Kebanyakan mereka tidak tahu dengan jelas, apa yang terjadi pada hari itu. Karena di Jerman sendiri, lebih sering diperingati adalah hari kapitulasi 8 Mei 1945. Hari itu diperingati sebagai hari bebasnya Jerman dari cengkeraman Hitler dan rezim Nazi.

Puluhan tahun setelahnya, peringatan D-Day sekarang biasa dilakukan bersama-sama. Pada peringatan tahun ini, 75 tahun D-Day, Kanselir Jerman Angela Merkel diundang hadir. Berbeda dari biasanya, perayaan tidak dilangsungkan di Prancis, melainkan di kota Portsmouth, Inggris, kota pemberangkatan pasukan sekutu sehari sebelum pendaratan di Normandia di Prancis utara. (hp/ml)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement