REPUBLIKA.CO.ID, AZAZ -- Pertempuran-pertempuran berkecamuk di bagian barat laut Suriah pada Jumat (7/6) setelah para pemberontak melancarkan serangan untuk membalas ofensif yang dilakukan tentara terhadap benteng terakhir dan utama pemberontak di negara itu selama beberapa pekan.
Kantor berita SANA mengatakan tentara membalas serangan baru tersebut dan memperkuat posisi di garis depan setelah bentrokan sengit dengan para militan Kamis (6/6) malam. Dilaporkan para pemberontak menggempur sebuah desa di bagian pinggiranHama, di bagian utara Suriah.
Faksi-faksi pemberontak mengatakan mereka menguasai tiga desa kunci di pinggiran Hama Kamis malam dalam serangan balasan itu.
Mereka membantah laporan-laporan bahwa pasukan pemerintah telah menguasai kembali posisi-posisi itu dan mengatakan satuan-satuan tentara mengalami kerugian besar sementara pertempuran berkecamuk pada Jumat.
Kekerasan di Provinsi Idlib dan sebuah jalur dekat Hama telah menandai eskalasi militer terbesar antara Presiden Bashar al-Assad dan musuh-musuhnya sejak musim panas lalu.
Puluhan ribu orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka untuk menyelamatkan diri, banyak di antara mereka berlindung di perbatasan Turki dari serangan-serangan udara yang telah membunuh banyak korban.
Turki telah menyampaikan keluhan ke Moskow, yang mendukung pemerintah Suriah, sementara Rusia mengatakan tanggung jawab untuk mengendalikan pemberontak.