REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan taktik agresif AS terhadap perusahaan telekomunikasi Cina, Huawei menunjukkan egoisme ekonomi yang tak terkendali AS. Dia merujuk upaya AS menggagalkan pipa gas Rusia ke Eropa dan kampanye AS untuk membujuk negara lain agar melarang Huawei.
Pernyataannya, di sebuah forum ekonomi di St Petersburg bersama dengan Xi, adalah sebuah pertunjukan persatuan yang jelas dengan Cina. Cina saat ini terkunci dalam perang dagang dengan AS. Sedangkan hubungan Rusia dengan Barat berada di posisi yang seburuk saat Perang Dingin.
"Negara-negara yang sebelumnya mempromosikan perdagangan bebas dengan persaingan jujur dan terbuka telah mulai berbicara dalam bahasa perang perdagangan dan sanksi, tentang perampokan ekonomi terbuka dengan menggunakan taktik memutarbalikkan dan menakut-nakuti, untuk menghilangkan pesaingnya menggunakan apa yang disebut metode non-pasar," kata Putin.
"Lihat misalnya pada situasi terkait Huawei yang tidak hanya mereka coba desak keluar, tetapi untuk didorong keluar begitu saja dari pasar global. Ini sudah merupakan perang teknologi pertama dari era digital di beberapa kalangan," ujarnya.
Dia menambahkan dunia berisiko tergelincir ke era ketika aturan internasional umum akan ditukar dengan aturan administrasi dan mekanisme hukum. Hal itu menurutnya merupakan cara Amerika Serikat, menyebarkan yurisdiksinya ke seluruh dunia.
"Itu adalah jalan menuju konflik tanpa akhir, perang perdagangan dan mungkin bukan hanya perang perdagangan. Secara kiasan, itu adalah jalan menuju pertempuran tanpa aturan yang mengadu domba setiap orang," ujarnya.
Putin juga mengeluh tentang dolar AS, menyebutnya sebagai alat tekanan yang perannya dalam sistem keuangan harus dipertimbangkan kembali. Presiden Cina, Xi, memberikan nada yang lebih tenang, menyerukan kekuatan dunia untuk melindungi sistem perdagangan multilateral global. Berbicara melalui seorang penerjemah, dia mengatakan sulit membayangkan jeda total antara Amerika Serikat dan Cina.
"Kami tidak tertarik dengan ini, dan mitra Amerika kami tidak tertarik dengan ini. Presiden Trump adalah teman saya dan saya yakin dia juga tidak tertarik dengan ini," kata Xi.
Rusia telah lama mengeluh tentang sanksi Barat yang dijatuhkan kepada negaranya atas sejumlah sengketa termasuk aksi Moskow di Ukraina. Moskow menyebut pembatasan itu sebagai upaya menahan pertumbuhannya.