REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Aktris Hollywood, Angelina Jolie mendesak komunitas internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada tiga negara-negara di Amerika Selatan yang menampung migran terbanyak Venezuela termasuk anak-anak. Sedikitnya, 20 ribu anak-anak Venezuela sebagai migran berisiko tidak memiliki hak kewarganegaraan.
Jolie mengatakan hal itu di Kolombia sebagai utusan khusus Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR), Sabtu (8/6). Dia dalam perjalanan selama dua hari untuk bertemu dengan migran Venezuela di sana dan bertemu dengan presiden Kolombia Ivan Duque di Cartagena.
"Presiden dan saya berbicara tentang risiko kewarganegaraan bagi 20 ribu anak-anak Venezuela, presiden berkomitmen untuk selalu membantu anak-anak," katanya.
Jolie menambahkan, dirinya dan presiden Kolombia sepakat mengenai masyarakat internasional supaya lebih banyak memberikan dukungan ke Kolombia, Peru, dan Ekuador yang menanggung akibat krisis Venezuela. Seperti diketahui empat juta pengungsi dan migran Venezuela telah meninggalkan negaranya karena krisis ekonomi dan kemanusiaan.
Memburuknya ekonomi Venezuela menyebabkan kekurangan makanan dan obat-obatan. Kemudian lebih dari 1 juta orang tinggal di Kolombia dan pemerintah maupun lembaga-lembaga bantuan berjuang untuk menyediakan perumahan, makanan, dan pelayanan kesehatan bagi gelombang migran yang terus berdatangan di daerah perbatasan. Kemudian orang tua anak-anak Venezuela di luar negeri juga seringkali berjuang mendaftarkan kelahiran buah hatinya yang tidak memiliki dokumen migrasi.