REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina mengaku terbuka untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Pejabat kedua negara diketahui akan bertemu dalam perhelatan KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni mendatang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan bahwa belum lama ini AS berkali-kali mengharapkan adanya sesi pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela KTT G20. Namun, belum ada kepastian tentang hal tersebut.
"Jika ada berita konkret tentang hal ini, Cina akan merilisnya tepat waktu," ujar Geng pada Senin (10/6).
Kemudian mengenai perselisihan dagang dengan AS, Geng kembali menegaskan sikap negaranya. "Cina tidak ingin berperang, tapi tidak takut," katanya.
Jika AS ingin melanjutkan perang dagang, Cina akan tegas meresponsnya. "Jika pihak AS bersedia melakukan konsultasi yang sama, maka pintu kami terbuka," ucap Geng.
Presiden AS Donald Trump berencana menerapkan tarif 25 persen untuk hampir semua produk impor Cina. Ia akan berlaku bagi daftar barang konsumen senilai 300 miliar dolar AS termasuk ponsel, komputer, dan pakaian.
Pada Kamis pekan lalu, Trump mengatakan bahwa dia akan memutuskan apakah akan menerapkan tarif itu seusai bertemu Xi Jinping. Pada Sabtu lalu, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengungkapkan, rencana pertemuan antara Trump dan Xi mirip seperti saat kedua bertemu di KTT G20 di Argentina pada Desember 2018. Hal itu membuat AS menunda kenaikan tarif dan bernegosiasi dengan Beijing.