Jumat 14 Jun 2019 11:06 WIB

Palestina Ajak Mesir-Yordania tak Ikut Konferensi di Bahrain

AS mengumumkan Mesir dan Yordania akan hadir dalam konferensi itu.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga Gaza membentangkan bendera Palestina.
Foto: AP
Warga Gaza membentangkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestina mengajak Mesir dan Yordania mempertimbangkan kembali untuk hadir dalam konferensi tingkat tinggi yang akan dipimpin Amerika Serikat pada 25-26 Juni di Bahrain. Palestina menilai partisipasi Mesir dan Yordania dalam konferensi tersebut dapat melemahkan oposisi Arab terhadap rencana perdamaian yang digagas Presiden Donald Trump.

Konferensi tersebut rencananya akan menyoroti aspek ekonomi dalam rencana perdamaian baru yang dipelopori AS melalui menantu Donald Trump, Jared Kushner. Otoritas Palestina menolak rencana perdamaian AS tersebut, lantaran langkah-langkah Trump sejauh ini dinilai menunjukkan secara terang-terangan berpihak kepada Israel.

Baca Juga

Terlebih hubungan antara Washington dan Palestina pun makin memburuk setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada akhir 2017. “Otoritas Palestina mendesak Mesir dan Yordania tidak menghadiri konferensi Bahrain,” kata juru bicara otoritas Palestina, Ibrahim Melhem seperti dilansir Albawaba pada Jum'at (14/6).

Pernyataan Melhem itu disampaikan setelah AS mengumumkan Mesir dan Yordania serta Maroko akan hadir dalam konferensi itu.

Melhem mendesak seluruh negara sahabat untuk mundur dari konferensi itu. Ia menilai partisipasi negara-negara Arab akan membawa pesan yang salah tentang kesatuan posisi Arab terhadap penolakan rencana  perdamaian yang digagas dan telah lama ditunggu Donald  Trump.Partisipasi Mesir dan Yordania pada pertemuan Bahrain dianggap AS sangat penting karena  secara historis telah menjadi pemain kunci dalam upaya perdamaian Timur Tengah dan merupakan satu-satunya negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel.Sebelumnya pada Rabu, sebuah badan pengambilan keputusan senior Palestina mengutuk keputusan negara-negara Arab untuk menghadiri konferensi Bahrain. Mereka pun menyerukan massa Arab untuk bertindak menentang pertemuan tersebut.“Partisipasi beberapa saudara Arab dalam pertemuan tidak dapat dibenarkan. Kami juga meminta massa Arab kami untuk bertindak menentangnya,” Dewan Revolusi Fatah dalam sebuah pernyataannya. Andrian Saputra

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement