REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO--Lima pelaku yang terkait pengeboman Hari Paskah di Sri Lanka dibawa pulang setelah dideportasi dari Arab Saudi. Polisi Sri Lanka mengatakan kelima orang yang diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan 250 itu sudah ditahan.
Polisi menolak untuk memberikan rincian tentang penangkapan lima orang tersebut. Mereka hanya mengatakan membawa para tersangka dari negara Timur Tengah dan sudah dibawa pulang.
"Ini lima orang sisa pemimpin kelompok teroris 21 April," kata juru bicara kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera, Jumat (14/6).
Serangan bom bunuh diri yang terkoordinasi di hotel dan gereja tersebut mengguncang Sri Lanka. Negara di Samudra Hindia yang relatif damai paska perang saudara yang berakhir satu dekade yang lalu.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pihak berwenang Sri Lanka mengatakan serangan itu dilakukan dua kelompok lokal yakni National Thawheedh Jamaath (NTJ) dan Jamathei Millathu Ibrahim.
Polisi menolak memberikan informasi peran lima tersangka yang baru mereka tangkap dalam serangan 21 April. Tapi mereka mengatakan salah satu diantaranya diidentifikasi sebagai Mohamed Milhan, anggota senior NTJ.
"Dia dapat menjadi pemimpin selanjutnya," kata Gunasekera.
Pihak berwenang menangkap lebih dari 2.000 orang yang memiliki kaitan dengan serangan Paskah. Sementara pengadilan telah membebaskan sebagaian besar dari mereka dengan jaminan. Sebanyak 634 orang masih berada ditahanan.
Pihak berwenang mengatakan ada kemungkinan ancaman serangan yang lebih banyak lagi. Keamanan Sri Lanka mengaku sudah membongkar jaringan yang terlibat dalam pengeboman tersebut.