REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Satu dari dua tanker yang dihantam ledakan pada Kamis di Teluk Oman, Kokuka Courageous, kini aman untuk ditarik dan sedang menuju pelabuhan Kalba Uni Emirat Arab (UAE), selatan Fujairah, kata operator kapal pada Jumat. Manajemen Kapal Bernhard Schulte, memperbarui pernyataan sebelumnya yang menyebutkan bahwa kapal sedang menuju pelabuhan Khor Fakkan.
Pejabat perusahaan menuturkan kapal yang rusak berat di bagian lambungnya itu telah dialihkan karena terjadi penumpukan baik di Khor Fakkan maupun di Fujairah. Sebelumnya, perusahaan teknik kelautan Belanda Boskalis mengatakan pihaknya ditunjuk untuk menyelamatkan kapal dan tanker Front Altair yang dioperasikan oleh Frontline.
"Kapal Kokuka Courageous stabil. Penafsiran kerusakan akan dilakukan, namun tidak ada bahaya kapal tenggelam dan tidak ada muatan ataupun bahan bakar yang hilang," bunyi pernyataan tersebut.
Amerika Serikat dan Inggris menuding Iran atas serangan dua tanker di Teluk Oman. Teheran membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya. Insiden pada Kamis itu menyebabkan lonjakan harga minyak sekaligus meningkatkan kekhawatiran tentang konfrontasi baru antara AS dan Iran.
CPC Corporation Taiwan menyatakan kapal tanker Front Altair yang mengangkut 75 ribu ton naptha diduga terkena serangan torpedo sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Ketika diserang, kapal tanker tersebut sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Singapura. Kemudian,
Kapal yang dimiliki Frontline Norwegia tersebut membawa naptha yakni bahan baku petrokimia dari Ruwais di Uni Emirat Arab (UEA). Frontline Norwegia juga mengkonfirmasi bahwa kapal mereka terbakar di Teluk Oman.