REPUBLIKA.CO.ID, VALLETTA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Turki agar menghentikan "aktivitas ilegal" di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Siprus. Macron juga mengatakan Uni Eropa tidak akan mundur dalam masalah ini.
Anggota Uni Eropa menekan Turki agar membatalkan rencananya untuk melakukan pengeboran lepas pantai gas alam di area yang diklaim oleh pihak berwenang Siprus sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif mereka di sekitar pulau tersebut.
"Saya ingin menegaskan kembali solidaritas saya dengan Siprus serta dukungan dan penghormatan saya bagi kedaulatan mereka. Turki harus menghentikan aktivitas ilegalnya di zona ekonomi ekslusif Siprus," kata Macron seusai KTT kepala negara Uni Eropa Selatan di Malta, Jumat.
"Uni Eropa tidak akan menunjukkan kelemahan dalam isu ini," kata dia.
Turki dan Siprus Yunani telah lama berselisih soal hak eksplorasi di perairan sekitar Pulau di Laut Tengah. Istanbul bersikeras negaranya memiliki hak untuk mencari cadangan gas alam bersama dengan pemerintah Siprus Turki.
Sebaliknya, Siprus Yunani menepis klaim tersebut. Menurut Siprus Yunani, negaranya adalah satu-satunya pemerintahan yang diakui secara internasional. Siprus terbelah setelah invasi yang melibatkan ribuan tentara Turki ke Siprus utara pada 20 Juli 1974, pasca perundingan di Athena, ibukota Yunani, gagal mencapai sebuah kesepakatan.
Ketegangan semakin meningkat di pulau Mediterania itu sejak kudeta militer menggulingkan Presiden Archbishop Makarios, seorang Siprus Yunani.