REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Tiga insiden bom bunuh diri menguncang wilayah timur laut Nigeria pada Ahad (17/6) waktu setempat. Setidaknya 30 orang tewas dan 39 orang lainnya luka-luka.
Salah satu pelaku meledakkan bom di luar sebuah gedung di Konduga, wilayah pinggiran Borno, di mana para suporter sepak bola sedang berkumpul. Para penggila bola itu berniat untuk nobar (nonton bareng) pertandingan pada Ahad malam.
Kepala Operasi Penyelamatan di Badan Manajemen Keadaan Darurat (BMKD) Borno, Bello Dambatta mengatakan, setidaknya 24 orang tewas dalam serangan di luar gedung tersebut. Sementara, sekitar beberapa kilometer dari tempat itu, dua perempuan melakukan bom bunuh diri di dua tempat berbeda. Serangan tersebut menewaskan 6 orang dan melukai 17 orang lainnya.
''Mereka meledakkan dirinya di tempat yang berbeda, namun masih berada di wilayah yang sama,'' kata Dambatta, sebagaimana dilansir CNN, Senin (17/6). ''Di tempat yang pertama, mayoritas korban tewas berada di titik kumpul nonton bareng. Setidaknya 24 orang meninggal dan 21 orang luka-luka.''
Juru bicara BMKD Borno, Ikon Abdullah mengatakan, para korban luka-luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Spesialis di Ibu kota Maiduguri. Pasalnya, rumah sakit setempat tidak memiliki personel dan sumber daya memadai.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun, Boko Haram adalah kelompok yang biasanya melakukan serangan di Borno. Mereka mengebom masjid, pasar, dan tempat orang-orang berkumpul.
Sebelumnya, delapan orang meninggal dalam bom bunuh pada Juli 2018. Bom tersebut menargetkan jamaah masjid di Konduga.
Kelompok militan diketahui merekrut anak-anak. Mereka menculiknya dari perkampungan di wilayah utara Nigeria. Mereka diculik untuk dijadikan sebagai pelaku serangan.