REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran serang balik tuduhan Arab Saudi dengan mengatakan merekalah yang menjadi penyebab serangan kapal tanker hari Kamis (13/6) pekan lalu. Iran menuduh pendekatan militeristik Arab Saudi yang memicu serangan kapal tanker tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan kebijakan Riyadh 'yang salah' telah menyebabkan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Faktor yang juga menaikkan harga minyak dan kekhawatiran akan adanya konflik di kawasan.
"Tuduhan (Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin) Salman kepada Iran dalam berbagai situasi terus membuat Riyadh melakukan pendekatan yang salah dan mencoba untuk melarikan diri dari masalah dari kebijakan yang salah mereka sendiri," kata Maousavi dilansir dari Aljazirah, Selasa (18/5).
Mousavi mengatakan Arab Saudi tidak dapat memahami dengan baik dinamika di kawasan. Ia mengatakan pendekatan militeristik Arab Saudi menyebabkan krisis dan ketegangan.
"Arab Saudi mencurahkan kekayaan rakyat dan negara-negara di kawasan dengan lemahnya pemahaman atas variabel di kawasan dengan pendekatan militeristik yang berbasis krisis."
Pernyataan ini dikatakan satu hari setelah Mohammed bin Salman menuduh Iran sebagai pelaku serangan kapal tanker milik Jepang pada lalu. Penguasa de facto Arab Saudi itu juga meminta masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap perilaku Iran.
"Kami tidak akan ragu untuk menangani setuap ancaman terhadap rakyat, kedaulatan dan intergritas wilayah dan kepentingan vital kami," kata Mohammed bin Salman kepada surat kabar Asharq al-Awsat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung klaim Mohammed bin Salman. Tapi Teheran sudah menegaskan mereka tidak terlibat dalam serangan tersebut. Kementerian Luar Negeri Iran juga mengisyaratkan AS juga dapat melakukan serangan tersebut karena ingin menambah tekanan terhadap Teheran.