REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut Presiden Donald Trump tidak menginginkan adanya eskalasi konflik dengan Iran. Meskipun AS tetap mempertahankan tekanan terhadap Iran, AS juga terus mencegah agresi di kawasan itu.
"Kami telah terlibat dalam banyak pesan, bahkan saat ini juga di sini, berkomunikasi dengan Iran bahwa kami berada di sana untuk mencegah agresi," kata Pompeo kepada wartawan di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Florida, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/6).
Kekhawatiran konfrontasi antara Iran dan AS meningkat sejak AS menyebut Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di dekat jalur pelayaran strategis Hormuz pada Kamis lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan Time pada Selasa, Trump menyatakan siap mengambil tindakan militer untuk menghentikan Teheran yang memiliki bom nuklir tetapi dibiarkan terbuka. Dia akan menyetujui penggunaan kekuatan untuk melindungi pasokan minyak Teluk. Trump menyebut, serangan terhadap tanker sejauh ini sangat kecil.
"Presiden Trump tidak menginginkan perang dan kami akan terus menyampaikan pesan itu sambil melakukan hal-hal yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional Amerika di kawasan itu," papar Pompeo.
Pompeo mengatakan, AS perlu memastikan untuk terus melakukan upaya - upaya, hingga mendapatkan kesempatan untuk meyakinkan Iran. AS berupaya meyakinkan, konfrontasi bukanlah cara terbaik dalam menemukan kepentingan bersama.