Rabu 20 Jun 2018 02:01 WIB

PBB: Jumlah Pengungsi di Seluruh Dunia Meningkat

PBB menyebut lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka tahun lalu

Rep: deutsche-welle/ Red:
PBB: Jumlah Pengungsi di Seluruh Dunia Meningkat
PBB: Jumlah Pengungsi di Seluruh Dunia Meningkat

Lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka tahun lalu, menaikkan angka pengungsi di seluruh dunia mencatat rekor baru 70,8 juta orang, kata badan pengungsi PBB UNHCR dalam laporan terbaru yang dirilis Rabu (19/06).

Angka tersebut termasuk pengungsi, pencari suaka, dan para pengungsi internal pada akhir 2018. Ketika memperkenalkan laporan terbaru"Global Trends", Direktur UNHCR Filippo Grandi mengatakan fenomena pengungsi sedang berkembang "ke arah yang salah."

"Memang benar ada konflik baru, situasi baru yang menghasilkan pengungsi ..., (tapi ada juga) yang lama, yang tidak pernah terselesaikan," katanya. "Kapan konflik terakhir yang kamu ingat bisa diselesaikan?"

Lebih dari seperlima pencari suaka global datang dari Venezuela. Banyak orang melarikan diri dari krisis politik dan ekonomi yang terjadi di negara itu. UNHCR mencatat sekitar 340.000 pencari suaka dari negara-negara di Amerika Selatan, dan mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar, karena krisis Venezuela tidak dilaporkan. PBB yakin sekitar 4 juta orang sudah meninggalkan Venezuela sejak awal 2016.

Pesan untuk Trump

Filippo Grandi memuji AS karena menjadi "pendukung terbesar pengungsi" dan donor tunggal terbesar bagi UNHCR. Pada saat yang sama, ia mengecam kebijakan dan retorika politik yang memusuhi pengungsi.

"Di Amerika, seperti juga di Eropa dan di bagian lain dunia, apa yang kita saksikan sekarang adalah penggambaran pengungsi - tidak hanya pengungsi, migran juga – sebagai orang-orang yang merebut pekerjaan yang mengancam keamanan kita, nilai-nilai kita,"kata Filippo Grandi. "Dan saya ingin mengatakan kepada pemerintah AS - kepada presiden - juga kepada para pemimpin dunia lainnya: Ini buruk."

Dia mengkritik prosedur berbelit-belit di AS, sehingga saat ini ada sekitar 719.000 klaim suaka yang masih menunggu untuk diselesaikan.

Pujian untuk Jerman

Sebagai catatan positif, Filippo Grandi memuji kebijakan Jerman menerima migran dan berupaya untuk "menghilangkan mitos" bahwa migrasi dan pengunsi tidak bisa dikelola, "bahkan ketika jumlahnya sangat besar."

"Saya biasanya tidak suka memuji dan lebih banyak mengkritik, tetapi dalam hal ini , saya ingin memuji Jerman untuk apa yang telah dilakukan," kata Filippo Grandi di Jenewa.

Dia mengatakan, Kanselir Jerman Angela Merkel memang telah membayar "harga mahal" secara politis ketika menerapkan kebijakan migrasi terbuka, dan ini membuat tindakan itu "bahkan lebih berani" lagi.

Jon Cerezo dari organisasi bantuan Inggris, Oxfam, memperingatkan bahwa di tahun mendatang, angka pengungsi kemungkinan akan meningkat lagi. "Di belakang angka-angka ini, adalah orang-orang seperti Anda dan saya, yang melakukan perjalanan berbahaya yang tidak pernah mereka inginkan, karena ada ancaman terhadap keselamatan mereka dan sebagian besar hak-hak dasar mereka."

Laporan situasi pengungsi INHCR yanfg terbaru juga mencatat bahwa negara-negara berkembang, bukan negara-negara industri kaya, menjadi penerima jumlah pengungsi terbesar.

hp/ts (afp, rtr, dpa)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement