REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Michelle Bachelet, akan bertemu dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan pemimpin oposisi Juan Guaido. Pertemuan ini untuk membahas krisis politik dan kemanusiaan yang sedang berlangsung di Venezuela.
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (20/6), Bachelet dalam akun resmi Twitter-nya mengaku telah menantikan momentum untuk mendengarkan semua suara dalam kunjungan pertamanya ke Venezuela sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk HAM.
"Dan bekerja dengan semua aktor untuk mempromosikan dan melindungi HAM semua warga Venezuela," kata Michelle Bachelet dalam sebuah posting Twitter.
In my first visit to #Venezuela as UN High Commissioner for Human Rights, I look forward to listening to all voices & working with all actors to promote and protect all human rights of all Venezuelans. I will make a statement on Friday, at the end of my visit. pic.twitter.com/TWjEbYJJCi
— Michelle Bachelet (@mbachelet) 20 Juni 2019
Bachelet tiba di Venezuela pada Rabu (19/6) atas undangan Maduro dan dia diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin pemerintah dan oposisi sebelum membuat pernyataan pada Jumat (21/6) waktu setempat, hari terakhir kunjungannya.
Perekonomian Venezuela mengalami penurunan tajam menyusul penurunan harga minyak mentah global sebagai komoditas ekspor utama negara itu. Kerusuhan politik sedang berlangsung antara Presiden Venezuela terpilih Nicolas Maduro dan pemimpin oposisi Juan Guaido sejak 10 Januari.
Hampir 5.000 orang meninggalkan Venezuela setiap hari karena ada ketidakstabilan dan ketidakpastian di tengah krisis kepresidenan dan ekonomi. Kemudian, sebanyak 3 juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak 2015. Hal ini berdasarkan laporan Badan Pengungsi PBB.