REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebanyak 10 kepala negara/pemerintahan ASEAN sepakat mengadopsi Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. "Tadi malam para menteri luar negeri membahas tersebut dan alhamdulillah Outlook ASEAN mengenai Indo Pasifik telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN. Sekali lagi, alhamdulillah ASEAN telah menyetujui Outlook Indo-Pasifik yang diinisiasi Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di sela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Ahad (23/6).
Menteri Retno mengatakan ada lima hal utama terkait kesepakatan Indo-Pasifik. Pertama, mengenai latar belakang dan alasan kenapa diperlukan sebuah Outlook (wawasan) mengenai Indo-Pasifik.
Poin kedua, mengenai key elements atau elemen-elemen yang paling penting di dalam outlook tersebut. "Ketiga adalah tujuan. Tujuan dari outlook itu apa disebutkan. Keempat mengenai prinsip-prinsip yang dicantumkan di dalam outlook itu. Kelima adalah area kerja sama," ujar Retno.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN memiliki outlook (wawasan) mengenai masalah Indo Pasifik. Di dalam sesi Pleno KTT ASEAN ke-34, Jokowi menyatakan menjadi penting artinya ASEAN memiliki outlook mengenai masalah Indo Pasifik di tengah situasi ketidakpastian global ini.
Outlook atau wawasan ini mencerminkan sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog, dan juga memperkukuh kerja sama. Indonesia menyampaikan terima kasih atas dukungan dari negara anggota ASEAN di dalam bersama-sama mengembangkan konsep Outlook ASEAN Indo Pasifik.
"Presiden Jokowi mengatakan sekitar setahun yang lalu Indonesia mulai mempresentasikan konsep Indo Pasifik ASEAN ini," ujar Retno.