Senin 24 Jun 2019 09:11 WIB

Pompeo Ingin Bangun Koalisi Global Lawan Iran

Pompeo mengunjungi Saudi dan Uni Emirat Arab membicarakan soal Iran.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.
Foto: AP Photo/Sait Serkan Gurbuz
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan ia ingin membangun koalisi global melawan Iran selama konsultasi mendesak di Timur Tengah, Ahad (23/6). Ini terjadi setelah satu pekan krisis yang membuat Amerika mundur dari ambang serangan militer terhadap Iran.

Pompeo berbicara saat dia meninggalkan Washington menuju Arab Saudi, diikuti oleh Uni Emirat Arab, sekutu Arab yang khawatir dengan sikap Iran yang semakin meningkat. Perhentiannya di Jeddah dan Abu Dhabi tergesa-gesa.

Baca Juga

Kunjungan tersebut diatur akhir pekan lalu sebagai tambahan perjalanan ke India. Ia akan bergabung dengan Presiden AS Donald Trump di Jepang dan Korea Selatan.

"Kami akan berbicara dengan mereka tentang bagaimana memastikan kita semua selaras secara strategis, dan bagaimana kita dapat membangun koalisi global. Koalisi tidak hanya di seluruh negara-negara Teluk, tetapi di Asia dan di Eropa, yang memahami tantangan ini karena ia siap untuk mendorong balik terhadap sponsor teror negara terbesar di dunia," kata Pompeo tentang Iran.

Pompeo menyampaikan pidatonya dengan lantang. Ia tetap menggemakan Trump. Wakil Presiden Mike Pence menyatakan AS siap untuk bernegosiasi dengan Iran. Ini dialakukan dalam upaya meredakan ketegangan dengan negosiasi tanpa prasyarat.

Ketegangan itu meningkat saat Trump tahun lalu menarik AS dari kesepakatan nuklir global dengan Iran, dan mulai menekan Teheran dengan sanksi ekonomi. Putaran baru sanksi Iran akan diumumkan pada Senin dalam upaya untuk memaksa kepemimpinan Iran dalam pembicaraan.

"Mereka tahu persis bagaimana menemukan kita," kata Pompeo.

Sebelumnya Iran telah menembak jatuh drone Amerika. Mereka menyatakan tidak akan tunduk pada tekanan Washington. Trump awalnya mengatakan Iran telah membuat kesalahan yang sangat besar, dan sulit untuk percaya menembakkan drone pada Kamis secara tidak disengaja.

Pompeo berbicara kepada wartawan dari landasan sebelum naik pesawat di Washington. Ia menyatakan tujuan pembicaraannya dengan kerajaan Saudi dan UEA adalah untuk menyangkal Iran.

"Kami akan mencegah sumber daya yang mereka butuhkan untuk melakukan itu, sehingga menjaga kepentingan Amerika dan orang-orang Amerika aman di seluruh dunia," kata Pompeo.

Di sisi lain, pasukan siber militer AS pada Kamis melancarkan serangan terhadap sistem komputer militer Iran. Serangan siber yang disebut melumpuhkan sistem komputer Garda Revolusi Iran yang mengendalikan peluncur roket dan misilnya.

Sepanjang krisis baru-baru ini, Trump telah goyah diantara bahasa kasar dalam tindakan terhadap Iran dan nada yang lebih akomodatif, termasuk permohonan untuk negosiasi. Iran menyatakan tidak tertarik berdialog dengan Trump. Pemerintahannya bertujuan melumpuhkan ekonomi Iran dan memaksakan perubahan kebijakan dengan memberlakukan kembali sanksi, termasuk pada ekspor minyak Iran.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement