Ahad 23 Jun 2019 23:01 WIB

Wawasan Indo-Pasifik Bisa Perkuat Peran ASEAN

Wawasan Indo-Pasifik buat ASEAN miliki pendekatan sama atas masalah.

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O-cha berfoto bersama saat 12th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle Summit (IMT-GT SUMMIT) disela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Ahad (23/6/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan O-cha berfoto bersama saat 12th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle Summit (IMT-GT SUMMIT) disela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Ahad (23/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Para pemimpin negara Asia Tenggara pada Ahad (23/6) sepakat untuk memperkuat peran utama ASEAN dalam melakukan hubungan dengan mitra eksternal di kawasan. Caranya melalui Wawasan ASEAN tentang Indo-Pasifik/ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

"Setelah pembahasan yang komprehensif tentang masalah ini, ASEAN telah mengembangkan "Wawasan ASEAN tentang Indo-Pasifik," yang penting karena ASEAN sekarang memiliki pendekatan bersama mengenai masalah ini," ujar Ketua ASEAN tahun ini, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dalam konferensi pers di sela-sela pelaksanaan KTT ke-34 ASEAN, Bangkok, Thailand, Ahad.

Baca Juga

Wawasan ASEAN tentang Indo-Pasifik muncul mengingat ASEAN perlu berperan dalam menjembatani kerja sama di kawasan Pasifik dan Samudra Hindia. "Oleh karena itu saya ingin menyampaikan penghargaan saya kepada Yang Mulia, Presiden Indonesia, yang telah memainkan peran penting dalam mengarahkan Outlook ASEAN di Indo-Pasifik," ujar Perdana Menteri Prayut.

PM Prayut mengatakan Outlook ASEAN di Indo-Pasifik yang disepakati ASEAN berlandaskan pada prinsip-prinsip yang diakui secara universal seperti saling percaya, saling menghormati, kepentingan bersama, dan mendukung pendekatan berbasis aturan serta prinsip-prinsip yang terkandung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC). ASEAN percaya bahwa kerja sama dalam konsep Indo-Pasifik harus didasarkan pada inklusifitas dan sentralitas ASEAN, ujar Perdana Menteri Prayut.

Ia menilai konsep baru itu juga harus melengkapi kerangka kerja sama yang ada di tingkat regional dan sub-regional. Harapannya bisa menghasilkan hasil nyata dan konkret untuk kepentingan masyarakat di kawasan Asia Tenggara.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN untuk memiliki wawasan (outlook) mengenai masalah Indo-Pasifik.

Di dalam sesi Pleno pertemuan puncak itu, Presiden Jokowi menyatakan penting bagi ASEAN untuk memiliki outlook mengenai masalah Indo-Pasifik di tengah situasi ketidakpastian global. Wawasan ini mencerminkan sentralitas dan kekuatan ASEAN dalam menghormati perdamaian, budaya dialog, dan juga memperkokoh kerja sama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement