REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Assisten Menteri Luar Negeri Cina Zhang Jun mengatakan masyarakat internasional menyadari bahaya proteksionisme. Ia menambahkan Cina akan mengamankan kepentingan fundamentalnya.
Dalam konferensi pers pada hari Senin (24/6) Zhang mengatakan perekonomian dunia sedang menghadapi risiko. Ia menyerukan Grup 20 untuk memastikan persatuan mereka.
Presiden Cina Xi Jinping diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di pertemuan G-20 di Osaka, Jepang pada akhir pekan ini. Bahaya proteksionisme juga diungkapkan negara-negara Asia Tenggara.
Dalam pidato pembukaan pertemuan tahunan ASEAN Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menyerukan persatuan negara-negara di kawasan. Ia juga menyinggung tentang proteksionisme yang saat ini digaungkan pemerintahan Trump.
"Angin proteksionisme yang menghantam sistem multilateral mengingatkan kami bahwa kami harus saling menguatkan satu sama lain," kata Prayuth.
Dibawah Trump kini AS lebih mendorong kesepakatan-kesepakatan bilateral dibandingkan multilateral. Pejabat-pejabat dari ASEAN seperti Singapura, Thailand, Indonesia dan Vietnam juga akan menghadiri pertemuan G-20 di Jepang pada bulan ini.