REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komunitas intelijen Amerika Serikat tidak yakin Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un siap dengan denuklirisasi. Hal itu disampaikan Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS Letnan Jenderal Robert Ashley saat wawancara dengan Fox News, Senin (24/6).
KTT Februari antara Kim dan Donald Trump kandas, saat kedua pemimpin tersebut tak mampu menjembatani perbedaan antara tuntutan AS soal denuklirisasi dan permintaan Korut atas pencabutan sanksi AS. "Kami masih terus menafsirkan ke dalam IC (komunitas intelijen) bahwa Kim Jong-un tidak siap dengan denuklirisasi," ucap Ashley.
Trump akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pekan ini, setelah saling bertukar surat dengan Kim. Hal tersebut meningkatkan harapan pembicaraan untuk mengakhiri program nuklir Korut kembali dilanjutkan.
Trump dijadwalkan tiba di Korsel pada Sabtu. Menurut juru bicara kepresidenan, Ko Min-jung, selama dua hari kunjungannya, Trump akan menemui Presiden Moon Jae-in pada Ahad seusai KTT pemimpin G20 di Osaka, Jepang.